Cerita WNI Hadapi 'Hawa Neraka' di India: Skin Care Sampai Cair

Salah satu warga Indonesia (WNI) membagikan cerita menghadapi 'hawa neraka' yang mencapai 50 derajat di India.

Gelombang panas di New Delhi, India, suhu bisa tembus 50 derajat Celsius. (AP/Mayank Makhija)

Jakarta, Indonesia --

Salah satu warga Indonesia (WNI) membagikan cerita menghadapi 'hawa neraka' yang mencapai 50 derajat di India.

Akun Instagram dengan nama @iamegamei berbagai tips bertahan hidup di India dengan suhu ekstrem. Dia mengaku suhu di tempat tinggal mencapai 46 derajat Celsius.

Lihat Juga :

Daftar Negara di Dunia dengan Agama Yahudi Terbesar

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kipas angin harus di angka 4. Tembok saja panas banget," tulis Mei.

"Lemari saya panas banget. Saya enggak tahu skin care yang saya punya masih berfungsi atau enggak, skin care-nya cair," ia menambahkan.

Indonesia.com sudah menghubungi Mei untuk meminta izin menuliskan pengalaman dia.

Mei lanjut bercerita begitu panas suhu di India, sampai-sampai baju yang sudah cuci bisa kering dalam dua jam.

Dia lantas membagikan tips bertahan hidup dengan suhu tinggi di India.

Lihat Juga :

Hamas Desak Israel Komitmen Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Mei menganjurkan untuk tak menggunakan seprai dan banyak bantal saat tidur di tengah musim panas. Menurut dia, barang-barang tersebut bikin gerah.

Dia juga menyebut jika ingin merasa sejuk saat tidur bisa dengan membasahi kain tipis dan menjadikannya sebagai selimut.

Sejumlah wilayah di India belakangan ini mengalami gelombang panas ekstrem.

Di Delhi dan Rajasthan suhu bahkan mencapai 50 derajat Celsius, demikian dikutip Reuters.

Lihat Juga :

Perusahaan di Korut Rebutan Kirim Pekerja ke China

Data pemerintah India melaporkan setidaknya 25 orang meninggal diduga terkait cuaca panas ekstrem selama periode Maret hingga Mei.

India juga melaporkan 25.000 orang diduga mengalami heat stroke atau serangan panas.

Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC) India mencatat situasi terburuk terjadi pada Mei, dengan 46 kematian terkait panas dan 19.189 dugaan kasus serangan panas.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]