yoldash.net

Yogyakarta, Indonesia --

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengungkap alasan Indonesia tak kunjung meratifikasi Konvensi Genosida hingga saat ini.

Retno menerangkan, ada proses panjang di balik upaya meratifikasi sebuah konvensi dan Konvensi Genosida ini sudah dibahas.

Lihat Juga : Media AS dan Arab Saudi Soroti Kepala Otorita IKN RI Mundur

"Tapi belum ada kesepakatan nasional, bahasanya belum ada kesepakatan nasional bahwa saat ini kita dapat meratifikasi Konvensi Genosida," kata Retno saat mengisi kuliah umum bertajuk 'Diplomasi Indonesia untuk Palestina' di Kampus UGM, Sleman, DIY, Senin (3/6).

Kata Retno, untuk meratifikasi sebuah konvensi, dibutuhkan pertimbangan yang sangat komprehensif dengan melihat kepentingan nasional dari 'A sampai Z' dan dari 'Barat sampai ke Timur'.

"Semua kepentingan nasional dipertimbangkan untuk sampai pada satu titik, ya, ada keperluan bagi kita untuk meratifikasi konvensi ini. Jadi, kita belum ada kesepakatan nasional mengenai ratifikasi ini," jelasnya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani menambahkan, bahwa meratifikasi bukanlah sebuah langkah sederhana. Ia mencontohkan Statuta Roma yang telah masuk dalam rancangan hak asasi manusia internasional sejak 2009.

"Namun sampai sekarang untuk alasan tertentu, kita belum bisa menuntaskan karena kita harus melihat dari berbagai aspeknya, aspek politik, aspek hukum dan sebagainya. Kita mengetahuinya, ratifikasi konvensi ini bukan masalah gagah-gagahan, tapi kita harus mempertimbangkan," katanya.

Lihat Juga : Bangladesh Minta Malaysia Izinkan 17 Ribu Pekerja Migran Masuk KL

Namun dia menekankan, status Indonesia yang belum menjadi bagian dari Konvensi Genosida maupun Statuta Roma, tak akan menjadi penghalang buat Pemerintah RI berperan aktif menyuarakan isu-isu kemanusiaan di dunia internasional.

"Apakah kenyataan bahwa Indonesia belum menjadi pihak kepada Genocide Convention maupun Rome Statute akan menghalangi dukungan kita terhadap Palestina? Sama sekali tidak. Buktinya, tanpa kita menjadi pihak, ibu Retno sudah melakukan banyak hal," tegasnya.

(kum/bac)

[Gambas:Video CNN]