yoldash.net

Dibongkar Pandora Papers, Ramai Pemimpin Negara Membantah

Setidaknya 35 pemimpin dan mantan pemimpin dunia ditampilkan dalam 11,9 juta dokumen yang bocor dari perusahaan jasa keuangan di seluruh dunia.
Nama Vladimir Putin disebut dalam Pandora Papers. (via REUTERS/SPUTNIK)

Jakarta, Indonesia --

Laporan Pandora Papers kembali membuat heboh dunia. Setidaknya 35 pemimpin dan mantan pemimpin dunia ditampilkan dalam 11,9 juta dokumen yang bocor dari perusahaan jasa keuangan di seluruh dunia.

Dokumen yang dikenal dengan nama Pandora Papers ini merinci bagaimana para pemimpin dunia menggunakan surga pajak di perusahaan Offshore untuk menyembunyikan aset mereka.

Masalah yang diangkat berkisar dari korupsi hingga pencucian uang dan penghindaran pajak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Rusia Vladimir Putin masuk ke dalam laporan ini. Walaupun secara tidak langsung, Putin berhubungan dengan aset rahasia di Monako, khususnya rumah di tepi laut yang dimiliki oleh seorang wanita Rusia yang diduga adalah pasangan rahasia presiden itu.

"Ini hanya serangkaian klaim yang sebagian besar tidak berdasar," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dalam AFP

ADVERTISEMENT

"Kami tidak melihat apa pun tentang kekayaan tersembunyi di lingkaran dalam Putin."

Selain Putih, Pemimpin Yordania saat ini, Raja Abdullah II, juga turut terseret dokumen ini. Abdullah dikabarkan menciptakan jaringan perusahaan lepas pantai dan surga pajak untuk mengumpulkan properti senilai US$100 juta (setara Rp1,4 triliun) dari California hingga London.

Pengadilan Kerajaan Yordania membantah informasi itu dan mengatakan properti yang dimiliki Abdullah didanai dengan kekayaan pribadinya serta digunakan untuk kunjungan resmi dan pribadi.

Perdana Menteri Ceko juga membantah isi laporan Pandora Papers yang menyinggung namanya.

"Setiap tuduhan yang menghubungkan properti pribadi ini dengan dana atau bantuan publik adalah upaya yang tidak berdasar dan disengaja untuk memutarbalikkan fakta," kata sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, yang akan menggelar pemilihan pada akhir pekan ini, dikabarkan pernah membeli sebuah puri senilai $22 juta (setara Rp313 miliar) di Prancis.

"Saya tidak pernah melakukan sesuatu yang ilegal atau salah," ucap Babis dalam sebuah tweet. Ia juga menganggap informasi itu adalah bentuk upaya kotor yang bertujuan untuk mempengaruhi pemilihan.

Selain beberapa tokoh ini, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair terbukti secara hukum menghindari membayar bea materai properti London dengan membeli perusahaan lepas pantai yang memiliki properti itu.

Anggota lingkaran sosial Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dikabarkan diam-diam memiliki perusahaan dan perwalian yang memegang jutaan dolar.

"Pemerintahan saya akan melakukan investigasi semua warga kami yang disebut dalam Pandora Papers dan jika ada kesalahan yang ditemukan kami akan mengambil tindakan yang sesuai," ujar Khan seperti dikutip dari AFP, Senin (4/10).

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta juga diduga diam-diam memiliki jaringan perusahaan lepas pantai.

Dokumen Panama Papers sendiri diperoleh oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) dan dirilis dalam bentuk cerita oleh beberapa media, seperti The Washington Post, BBC dan The Guardian.



(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat