yoldash.net

Perantara Indonesia Kerap Antarkan Uang ISIS ke Filipina

Perantara asal Indonesia dilaporkan kerap mengantarkan uang dari ISIS di Suriah ke salah satu militan asal Malaysia di Filipina, Mahmud Ahmad.
Ilustrasi: Perantara Indonesia disebut kerap mengantarkan uang pada militan asal Malaysia di Mindanao. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)

Jakarta, Indonesia -- Perantara asal Indonesia dilaporkan kerap mengantarkan uang dari ISIS di Suriah ke salah satu militan asal Malaysia di Filipina, Mahmud Ahmad, untuk mendirikan kekhalifahan di Asia Tenggara.

"Para perantara, kebanyakan dari Malaysia dan Indonesia, biasanya terbang ke Tawau sebelum menempuh jalur ilegal menuju Mindanao," ujar seorang sumber intelijen Malaysia kepada The Star.

Sumber itu mengatakan, Mahmud sendiri merupakan warga Malaysia yang disebut-sebut sebagai ahli senjata dan penyalur dana untuk kekhalifahan ISIS di Asia Tenggara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak tiba di Mindanao tiga tahun lalu, mantan dosen Universiti Malaya itu sudah menerima donasi hingga sekitar RM 500 ribu atau setara Rp 1,5 miliar dari militan dan simpatisan ISIS yang diantarkan oleh para perantara.

"Di Mindanao, para perantara akan meninggalkan tas berisi uang tunai di tempat tertentu yang nantinya akan diambil oleh militan lain, yang kemudian akan diantarkan kepada Mahmud," tutur sumber tersebut.

Semua instruksi pengantaran itu disampaikan melalui aplikasi bertukar pesan Telegram yang sempat dilarang oleh pemerintah Indonesia.

Menurut sumber tersebut, modus operandi ini dirancang agar keberadaan Mahmud tak terlacak oleh pasukan keamanan.

Hal ini juga diakui oleh Kepala Divisi Kontra-Terorisme Kepolisian Malaysia, Ayob Khan. Ia mengatakan, Mahmud juga kerap menggunakan layanan transfer.

Perkembangan intelijen terakhir bahkan menunjukkan, Mahmud sedang berkomunikasi dengan militan Indonesia di Suriah untuk membuka akun bank baru untuk menyalurkan dana ke Filipina selatan.

Aparat Malaysia pun tak tinggal diam. Ayob mengatakan, divisinya sendiri sudah menahan 19 orang atas tuduhan pendanaan terorisme.

Selain itu, aparat juga menahan sejumlah militan yang berniat menyeberang ke Mindanao melalui Malaysia. Sejak Januari lalu, Malaysia sudah menahan tujuh orang, termasuk tiga warga Indonesia.

"Langkah ini merupakan bukti bahwa polisi tidak akan membiarkan sel teror ini menyebar," kata Ayob kepada The Star.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat