Ucapan 'Berbahaya' Kim Pan Gon Bikin Heboh Malaysia
Pernyataan Kim Pan Gon yang sempat mengatakan 'sangat berbahaya' saat menjelaskan alasan mundur dari posisi pelatih timnas Malaysia, Selasa (16/7), membuat heboh negara tersebut.
Masalah bermula ketika Kim Pan Gon mengatakan tidak bisa mengungkapkan detail alasan pengambilan keputusan mundur dari timnas Malaysia. Dalam konferensi pers di Wisma FAM, Malaysia, kemarin, Kim Pan Gon mengaku telah menyampaikan alasannya kepada Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin.
Pelatih asal Korea Selatan itu kemudian mengatakan isi pembicaraan antaranya dirinya dengan Hamidin tidak bisa diungkap ke publik karena bisa 'sangat berbahaya'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berbicara dengan Presiden Datuk [Hamidin] setiap hari. Detail itu saya tidak bisa berbagi dengan Anda, ini sangat berbahaya. Dia tahu semua detailnya. Jadi saya harus menghormatinya," ucap Kim Pan Gon dalam konferensi pers.
Ucapan 'berbahaya' Kim Pan Gon kemudian menimbulkan pertanyaan publik. Salah satu sosok penting yang mempertanyakan ucapan Kim Pan Gon adalah pemilik klub Johor Darul Ta'zim (JDT) yang juga mantan Presiden FAM, Tunku Mahkota Ismail Sultan Ibrahim.
"Apa susahnya? Biar banyak yang bertanya apa yang dia [Kim Pan Gon] maksud dengan mengatakan itu 'berbahaya'. Para fans, politisi, dan media. Tanyakan padanya apa yang dia maksud dengan 'berbahaya'. Lebih spesifik. Takut ditembak? Takut diculik? Ditendang? Langsung saja!" tulis Ismail melalui akun X.
Kim Pan Gon kemudian meluruskan ucapan 'sangat berbahaya'. Bahkan pelatih 55 tahun itu melakukan pertemuan langsung dengan Ismail untuk menjelaskan maksud ucapannya.
Dikutip dari Flash Sukan, Kim Pan Gon mengaku masalah ucapan 'berbahaya' ini muncul karena kemampuan bahasa Inggris yang tidak bagus. Kim Pan Gon mengatakan tidak pernah merasa dalam posisi berbahaya selama di Malaysia.
"[Ucapan berbahaya] ini lebih pada soal taktik dan perkembangan tim yang mungkin bisa dimanfaatkan lawan sebagai keuntungan jika terungkap ke publik. Oleh karena itu saya merasa tidak pantas dan tidak bermaksud bilang 'berbahaya'," ucap Kim Pan Gon.
"Saya tidak pernah merasa tidak aman di Malaysia, dan mungkin karena buruknya kemampuan berbahasa Inggris saya, sehingga kesalahpahaman ini terjadi," kata Kim Pan Gon.
(har/har)