yoldash.net

Review Serial: Bridgerton Season 3

Review Bridgerton 3: Kisah Penelope dan Colin yang harusnya jadi fokus utama pengembangan musim ini terpangkas demi begitu banyak karakter lain.
Review Bridgerton 3: Kisah Penelope dan Colin yang harusnya jadi fokus utama musim ini terpangkas demi begitu banyak karakter lain. (Netflix/Liam Daniel)

Jakarta, Indonesia --

Nicola Coughlan kembali berhasil menghidupkan Penelope Featherington sebagai karakter yang benar-benar menarik perhatian dalam Bridgerton 3 meski harus membagi screen time-nya dengan teramat banyak cerita karakter lain.

Dalam dua tahun penantian, sejak penayangan musim kedua, Bridgerton season 3 disebut-sebut akan fokus Penelope, baik perasaannya terhadap Colin (Luke Newton), dan juga persahabatannya dengan Eloise (Claudia Jessie).

Nasib jati dirinya sebagai kolumnis gosip rahasia Lady Whistledown pun digadang-gadang menjadi salah satu permasalahan utama musim ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pada penayangannya, ada narasi-narasi dan kisah dari begitu banyak karakter lain ditampilkan dan mendapatkan screen time cukup signifikan untuk musim yang sesungguhnya amat dinantikan penggemar pasangan Polin.

Netflix pada musim ketiga memulai sistem membagi dua jadwal penayangan episode Bridgerton. Kisah Polin yang seharusnya sebagai pasangan utama season ini tampak menyenangkan pada bagian pertama yang tayang Mei lalu.

ADVERTISEMENT

Meski ada adegan-adegan dan naskah yang terasa cringe, kisah Penelope dan Colin diuraikan cukup baik pada bagian pertama. Evolusi hubungan Polin membawa perubahan menyegarkan dibandingkan musim-musim sebelumnya.

Ditambah dengan soundtrack yang berhasil menjadi hook bagi penonton, part 1 bisa dibilang cukup menjanjikan dan membuat ekspektasi melonjak untuk segera menyaksikan bagian kedua pada 13 Juni.

[Gambas:Video CNN]

Kendati demikian, part 2 ternyata tak memenuhi ekspektasi usai bagian pertama. Penelope, Colin, dan kisah mereka seperti 'harus banyak mengalah' untuk cerita-cerita sampingan yang sesungguhnya tak berdampak langsung pada hubungan Polin.

Begitu banyak kisah karakter pendukung mungkin dipaksa penulis masuk ke season 3 supaya memberikan gambaran sekaligus memperkenalkan kepada penonton potensi plot musim selanjutnya.

Hal itu yang kemudian membuat part 2 Bridgerton season 3 seperti terburu-buru karena begitu banyak cerita harus diselesaikan dalam empat episode yang tersisa.

Sehingga, momen Penelope dan Colin saling jatuh cinta dan bahagia jarang terjadi dalam delapan episode season 3. Penonton hanya menyaksikan kebahagiaan di beberapa menit terakhir dan juga epilog.

Catatan lainnya adalah keputusan penulis mengubah kisah Francesca signifikan dari cerita original garapan penulis Julia Quinn.

Mengubah plot Francesca (Hannah Dodd) secara mengejutkan saat ini, membuat Jess Brownell selaku showrunner apabila masih dipercaya di masa mendatang, memiliki PR besar untuk memastikan inti karya original tetap tersampaikan jika menjadikan karakter itu fokus utama musim selanjutnya.

Bridgerton. (L to R) Will Tilston as Gregory Bridgerton, Florence Hunt as Hyacinth Bridgerton, Ruth Gemmell as Lady Violet Bridgerton, Hannah Dodd as Francesca Bridgerton, Victor Alli as John Stirling, Daniel Francis as Lord Anderson, Adjoa Andoh as Lady Agatha Danbury in episode 308 of Bridgerton. Cr. Liam Daniel/Netflix © 2024Review Brigerton season 3: Perubahan signifikan dalam kisah Francesca membuat tim penulis dan showrunner punya PR besar untuk memastikan inti dari karya original tersampaikan bila ceritanya mau dikembangkan dalam musim selanjutnya. (Netflix/Liam Daniel)

Di luar catatan tersebut, salah satu yang patut diapresiasi adalah pengembangan karakter anggota keluarga Featherington begitu jelas musim ini, terutama Portia (Polly Walker). Musim ini membuat cara pandang penonton terhadap karakternya berubah.

Alasan di balik semua keputusan dan sikap terhadap anak-anaknya, terutama Penelope, ternyata didorong rasa cinta dan trauma atas pernikahannya di masa lalu yang tidak berdasarkan cinta dan rasa tidak aman.

Perkembangan karakter Portia menyebabkan munculnya adegan-adegan mengharukan antara dirinya dan Penelope, dan juga menggelitik ketika bersama dua anak perempuannya yang lain, Prudence (Bessie Carter) dan Philippa (Harriet Cains).

Bridgerton. (L to R) Bessie Carter as Prudence Featherington, Lorraine Ashbourne as Mrs. Varley, Polly Walker as Lady Portia Featherington, Harriet Cains as Philipa Featherington in episode 308 of Bridgerton. Cr. Liam Daniel/Netflix © 2024Review Bridgerton season 3: Featherington menjadi karakter dapat pengembangan paling jelas karena untuk pertama kalinya tampil begitu tulus saling mendukung satu dengan yang lain. (Netflix/Liam Daniel)

Bridgerton 3 juga pada akhirnya menampilkan keempat perempuan Featherington itu berlaku seperti keluarga yang tulus saling membantu satu dengan lain.

Pada akhirnya, Nicola Coughlan dan Luke Newton menjadi kekuatan utama Bridgerton season 3 meski screen time mereka harus terbagi dengan banyak secondary plot lines.

Isu sulitnya perempuan untuk bisa mandiri dan mengejar mimpi masih tetap disoroti melalui beberapa karakter selain Penelope, salah satunya adalah Cressida Cowper (Jessica Madsen).

Tak hanya itu, musim ini juga membuat penonton mendengarkan transisi dari Julie Andrews sebagai pengisi suara Lady Whistledown ke Nicola Coughlan sebagai Penelope Bridgerton selaku penulis kolumnis gosip ternama.

Bridgerton season 3 bisa ditonton di Netflix.

(chri/chri)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat