yoldash.net

Dandhy Laksono Klaim Tak Desain Rilis Dirty Vote di Masa Tenang

Dandhy Laksono mengklaim tak desain jadwal perilisan Dirty Vote pada masa tenang atau beberapa hari jelang pencoblosan Pemilu 2024.
Dandhy Laksono mengklaim tak desain jadwal perilisan Dirty Vote pada masa tenang atau beberapa hari jelang pencoblosan Pemilu 2024. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Jakarta, Indonesia --

Dirty Vote viral di kalangan masyarakat hingga tokoh politik jelang pencoblosan. Film yang mengulas perjalanan menuju Pemilu 2024 serta dugaan kecurangan di dalamnya itu dirilis pada masa tenang.

Dandhy Dwi Laksono sebagai sutradara mengaku tidak mengincar masa tenang atau hari-hari jelang pencoblosan untuk merilis Dirty Vote.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua yang disebutkan itu sejujurnya tidak didesain untuk dirilis pada momen itu. We are not preparing, through the years menunggu momen ini," kata Dandhy Laksono kepada Indonesia.com, Senin (12/2).

Ia pun mencontohkan beberapa rilisan sebelumnya, seperti Ketu7uh yang dirilis setelah Pilpres 2014, begitu pula Sexy Killers yang dipastikan bagian dari ekspedisi Indonesia Biru empat tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Di situ lah baru kami menemukan momennya. Kapan momen yang tepat untuk menjadikan film. In terms of design, memikirkan untuk bikin film, ngepasin Pemilu dan viral gitu, it doesn't make sense kalau diukur dengan apa pun yang pakai ukuran," klaimnya.

[Gambas:Video CNN]



Dandhy mengaku baru terpikir mengerjakan Dirty Vote setelah melihat situasi yang terjadi di Indonesia jelang Pemilu 2024. Ia mengaku terpancing setelah melihat dugaan kecurangan Pemilu yang beredar di media sosial.

"Jadi, ku lihat beberapa temuan dan buktinya. Masih tidak ada kontak sama sekali, aku masih mengamati saja bagaimana cerita-cerita soal kecurangan ini. Apakah ada benang merahnya satu dengan yang lain atau cuma random," bebernya.

"Kalau total dari mulai ide sampai eksekusi itu paling sekitar satu bulan terakhir, bahkan mungkin kurang. Jadi, mungkin tiga mingguan prosesnya dari ide sampai benar-benar dieksekusi menjadi film," ucap Dandhy.

Dalam kesempatan itu, Dandhy juga menyatakan tak mencari untung dari Dirty Vote, sama seperti Sexy Killers dan rilisan-rilisan sebelumnya, saat mengunggah dokumenter tersebut ke YouTube.

"Sexy Killers dan semua film-film itu enggak dimonetisasi. Dan enggak ada proposal yang dibikin spesifik untuk film itu," ujarnya.

"Saya melakukan banyak film berdasarkan proposal yang kami tulis, tapi semua film ini [Dirty Vote, Sexy Killers] tidak ada jejak proposalnya ke siapa pun. Semua gotong royong, kolekan, potluck, kami respons cepat pada situasi."

Masa tenang Pemilu 2024 berlangsung 11-13 Februari, dan pencoblosan akan diselenggarakan serentak di Indonesia pada 14 Februari.

Sementara itu, Dirty Vote dirilis ke saluran YouTube PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan) Indonesia pada 11 Februari, satu hari setelah kampanye akbar ketiga paslon capres dan cawapres.

[Gambas:Youtube]



(Tim/Tim)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat