Review Drama: Death's Game
Menyaksikan Death's Game seperti menaiki wahana yang begitu menyenangkan karena meninggalkan kesan mendalam setelahnya.
Permainan emosi di setiap episodenya benar-benar bisa dinikmati karena plot yang cepat dan rapi, serta akting paripurna para pemain.
Nama-nama para bintang membuat Death's Game jelas terlihat sebagai drama mahal. Namun, kesan mahal itu juga terasa dari plot dan cara pengemasan drama tersebut.
Salah satu poin plus untuk drama ini adalah penggambaran karakter yang diperankan bintang papan atas sehingga mendapatkan spotlight masing-masing secara pas.
Awalnya, Seo In-guk selaku pemeran utama mungkin terasa mendapatkan porsi penampilan tak sebanyak aktor-aktor pendukung yang menjadi 'rumah baru' bagi jiwa karakternya, Choi Yee-jae.
Namun, semua terbalas pada bagian kedua Death's Game yang membuat Seo In-guk total menampilkan perubahan emosi dan cara berpikir Choi Yee-jae tentang hidup dan kematian setelah lewati serangkaian reinkarnasi.
Begitu pula dengan Park So-dam sebagai Death yang secara perlahan tapi pasti menguraikan kompleksitas karakternya di bagian kedua drama ini.
Sung Hoon dan Jang Seung-jo jadi contoh lainnya. Sebagai bagian reinkarnasi yang muncul sekilas, karakternya dan kehadiran mereka meninggalkan kesan cukup mendalam bagi penonton.
Semua berkat penulisan apik cerita tiap episode dengan kejutan-kejutan yang disisipkan. Sutradara sekaligus penulis naskah Ha Byung-hoon menjaga alur cerita tetap singkat karena pace yang begitu cepat dari episode satu ke yang lain.
Cara itu terasa berhasil dalam menuangkan seluruh pesan dan inti cerita dari webtun original karya Lee Won-sik dan Ggoolchan ke layar kaca dengan memperdalam eksplorasi emosi setiap karakternya.
Review drama Death's Game: setiap karakter tetap bisa mencolok dalam porsinya masing-masing berkat penulisan naskah adaptasi yang apik. (Prime Video) |
Bagian pertama Death's Game memang terasa seperti empat cerita yang berdiri sendiri-sendiri. Kendati demikian, semua rapi dijahit jadi satu melalui empat episode lainnya di bagian kedua.
Terlebih lagi ketika menampilkan seluruh gabungan memori para karakter yang menjadi klimaks cerita di salah satu episodenya.
Meski memiliki satu pesan utama, tiap episode Death's Game mengkritik situasi sosial yang berbeda-beda, seperti kekerasan terhadap anak, perundungan di sekolah, perilaku korup pemerintah dan aparat, penyalahgunaan kekuasaan, pengangguran, hingga insecurity yang bisa dengan mudah terhubung dengan masyarakat dewasa kini.
Sehingga, rasa lelah emosional sangat bisa dirasakan apabila binge-watching drama yang berulang kali menampilkan adegan penembakan, kekerasan fisik, serta kenestapaan di dalamnya.
Adegan-adegan tersebut membuat Death's Game berpotensi triggering penonton.
Lanjut ke sebelah...
Review Drama: Death's Game
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
Review Drama: Death's Game
Unsur dan Adegan Film Berpotensi Tak Lolos Sensor di Malaysia
Sinopsis Jolt, Bioskop Trans TV 13 Januari 2024
Park Bo-gum dan Kim So-hyun Main Drama Laga Komedi, Good Boy
Mickey 17, Film Baru Bong Joon-ho dan Robert Pattinson Tunda Tayang
Telkomsel Awards 2024 Dimulai, Pemenang Disebut Tak Cuma Modal Viral
Dari Mana Kecerdasan Simpanse?
Mengenang Haru Adegan 'Queen of Tears' di Arboretum Sayuwon Daegu
Marselino Ferdinan Gemar Nonton Drakor