yoldash.net

Premis dan Latar Cerita, Ujian Sutradara Garap Sabtu Bersama Bapak

Sutradara Rako Prijanto mengaku menghadapi sejumlah tantangan kala menggarap serial Sabtu Bersama Bapak.
Sutradara Rako Prijanto mengaku menghadapi sejumlah tantangan kala menggarap serial Sabtu Bersama Bapak. (dok. Prime Video)

Jakarta, Indonesia --

Sutradara Rako Prijanto mengaku menghadapi sejumlah tantangan kala menggarap serial Sabtu Bersama Bapak. Tantangan yang ditemukan datang dari berbagai aspek, salah satunya soal premis cerita.

Ia mengungkapkan Sabtu Bersama Bapak punya premis yang unik dan menantang karena ceritanya berawal dari kematian sang karakter utama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tantangan saya yang pertama, saat saya baca skenario, di detik pertama itu pemeran utamanya sudah meninggal dunia," ujar Rako Prijanto dalam konferensi pers Sabtu Bersama Bapak di kawasan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

"Itu sih tantangan bagi saya, bagaimana ya cara untuk membuat penonton tetap betah pada ceritanya," lanjut sang sutradara.

ADVERTISEMENT

Rako kemudian mengatakan tantangan yang dihadapi terus berkembang setelah membaca skenario. Seperti struktur cerita yang dibangun berdasarkan tiga latar waktu berbeda.

Latar waktu pertama yakni era 1985-an ketika Gunawan (Vino G Bastian) masih muda dan lajang, kemudian era 1995-an setelah Gunawan menikah dengan Itje (Marsha Timothy), serta era 2022-an ketika Gunawan sudah wafat dan kedua anaknya sudah dewasa.

[Gambas:Video CNN]



Rako menilai struktur cerita tersebut menarik sekaligus menjadi tantangan baru bagi dirinya. Sebab, ia dapat mengeksplorasi cerita yang dirajut secara acak tanpa merusak masing-masing latar waktu.

"Setelah baca skenarionya terus-menerus, seru banget karena struktur waktunya acak. Ke depan, ke belakang, tapi juga tidak spoiler," ujar Rako.

"Dari 1988 kemudian ke 1995. Tiba-tiba ke 2022, balik lagi ke 1986. Itu enggak ada yang spoiler sama sekali, ceritanya dirajut dan terus maju," lanjutnya.

Meski demikian, Rako mengaku berhasil mengatasi hal itu berkat kualitas mumpuni para aktor yang bergabung. Nama beken seperti Vino G Bastian, Marsha Timothy, Adipati Dolken, hingga Enzy Storia disebut tampil apik dalam mendukung kesinambungan cerita.

Rako juga mengakui kemampuan para pemeran dalam mencurahkan emosi yang tepat sesuai bagian cerita dan latar waktu tertentu.

Sementara itu, ujian terakhir yang harus dihadapi kala mengerjakan Sabtu Bersama Bapak yakni menggarap cerita dalam format serial. Ia mengibaratkan tantangan itu seperti lari maraton karena harus pandai mengelola stamina.



Ia harus meramu formula agar plot yang dijahit dari awal tidak melelahkan penonton dan diakhiri dengan klimaks yang memuaskan.

"Saya mengerjakan ini seperti lari maraton yang harus tahan stamina, sampai di bagian akhir baru kita sprint," ujarnya. "Tapi menjaga stamina juga enggak gampang, apalagi menonton di platform yang banyak distraksi,"

Sabtu Bersama Bapak merupakan serial yang diadaptasi dari novel hit berjudul sama karya Adhitya Mulya. Serial ini menjadi adaptasi kedua dari novel itu, mengikuti jejak versi film yang tayang pada 2016 silam.

Sabtu Bersama Bapak versi serial mengalami sejumlah pengembangan, terutama dalam segi cerita. Serial ini juga dibintangi deretan aktor yang berbeda dari versi sebelumnya.

Beberapa di antaranya yakni Vino G Bastian, Marsha Timothy, Adipati Dolken, Enzy Storia, Rey Mbayang, hingga Dinda Hauw.

Rako Prijanto sebagai sutradara dengan skenario yang digarap langsung oleh Adhitya Mulya. Rako sebelumnya dikenal sebagai sutradara Teman Tapi Menikah (2018), Warkop DKI Reborn 3 (2019), Perfect Strangers (2022), dan Bayi Ajaib (2018).

Sabtu Bersama Bapak terdiri dari enam episode yang tayang mulai 29 Juni di Prime Video.

(frl/end)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat