yoldash.net

Geliat Singapura Jaga Konser Coldplay-Taylor Swift Jangan Sampai Lolos - Halaman 2

Ada sejumlah alasan dan cara Singapura mampu menjaga konser Coldplay dan Taylor Swift bisa berhari-hari dibanding negara Asia Tenggara lainnya.
Taylor Swift bahkan menjadikan Singapura satu-satunya lokasi tur grande yang ia jalani saat ini, The Eras Tour. Swift pun baru saja menambah tanggal pertunjukan menjadi total 6 tanggal konser di negara tersebut. (AP/George Walker IV)

Upaya Pulih dari Covid-19

Segala upaya dan ambisi ini memang tak lepas dari latar belakang Singapura yang terdampak pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Pembatasan perjalanan menjadikan negara yang ekonominya bergantung pada jasa ini merasakan dampak yang cukup besar.

Kini setelah pandemi berakhir, pengelola pariwisata di Singapura menemukan bahwa ada perubahan pola dari para turis. Para turis ingin lebih lama berlibur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pascacovid-19, kami mengamati bahwa wisatawan tinggal lebih lama dan menghabiskan lebih banyak karena mereka mencari lebih banyak pengalaman premium, termasuk acara hiburan," kata juru bicara Marina Bay Sands.

"Mereka juga melibatkan Singapura dengan cara yang berbeda dengan mengeksplorasi lebih banyak hal yang ditawarkan negara ini. Semua ini menjadi pertanda baik bagi industri ini memulai pemulihan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Kini, upaya Singapura menjaga konser Coldplay dan Taylor Swift jangan sampai lolos pun mulai menuai hasil meski acaranya sendiri baru akan digelar pada tahun depan.

Agregator pemesanan hotel, Agoda, mencatatkan kenaikan pencarian hotel di Singapura hingga 8,7 kali lipat semenjak Coldplay mengumumkan akan konser di Singapura pada Januari 2024.



Kenaikan pencarian itu pun datang bukan dari Singapura, melainkan dari Indonesia, Malaysia, Hong Kong, Thailand, Amerika Serikat, Australia, Vietnam, India, dan Filipina.

"Musik menginspirasi banyak semangat, dan penggemar yang berdedikasi benar-benar luar biasa karena mereka akan melakukan perjalanan jauh dan luas untuk melihat aksi favorit mereka secara langsung," kata Enric Casals, Regional Associate Vice-President of South-east Asia dari Agoda.

"Lonjakan pemesanan akomodasi ini adalah sebuah pernyataan tak terbantahkan dari daya tarik pengalaman musik secara langsung, menunjukkan dampak mendalam yang mereka miliki terhadap keputusan berpergian." lanjutnya.

Meski Singapura kini mendadak jadi buruan jutaan orang Asia Tenggara dan membuat kesempatan warga setempat menikmati konser tanpa persaingan menjadi keci, toh mereka juga mendukung keputusan pemerintahnya.

"Saya merasa sungguh stres bahwa Singapura hanya satu-satunya penghentian konser Taylor Swift di Asia Tenggara," kata Alloysius Teo, warga Singapura. "Saya akan pakai lebih dari satu gawai untuk dapat tiketnya,"

"Di sisi lain, saya kira kami harus tetap menyambut penggemar luar negeri karena mereka akan meningkatkan perekonomian kami." lanjutnya.

(end/end)

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat