yoldash.net

Geliat Singapura Jaga Konser Coldplay-Taylor Swift Jangan Sampai Lolos

Ada sejumlah alasan dan cara Singapura mampu menjaga konser Coldplay dan Taylor Swift bisa berhari-hari dibanding negara Asia Tenggara lainnya.
Singapura menjadi sorotan setelah Coldplay menjadikan negara itu sebagai pemberhentian terbanyak tur mereka, Music of the Spheres World Tour, di Asia Tenggara dengan enam jadwal pertunjukan. (Getty Images via AFP/KEVIN WINTER)

Jakarta, Indonesia --

Singapura menjadi sorotan setelah Coldplay menjadikan negara itu sebagai pemberhentian terbanyak tur mereka, Music of the Spheres World Tour, di Asia Tenggara dengan enam jadwal pertunjukan.

Tak hanya itu, Taylor Swift bahkan menjadikan Singapura satu-satunya lokasi tur grande yang ia jalani saat ini, The Eras Tour. Swift pun baru saja menambah tanggal pertunjukan menjadi total 6 tanggal konser di negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan musisi besar dunia seperti Coldplay dan Taylor Swift yang bagai memberikan ruang lega kepada Singapura untuk konser mereka ini pun mendorong banyak penggemar berburu tiket ke sana.

Dengan masing-masing menggelar enam hari pertunjukan di Singapore National Stadium, Coldplay dan Taylor Swift saja diprediksi bakal mengumpulkan setidaknya 660 ribu orang.

ADVERTISEMENT

Ratusan ribu bahkan jutaan orang yang berburu tiket tersebut itu dinilai sebagai imbas dari upaya Singapura untuk kembali pulih secara ekonomi pascapandemi yang menyerang beberapa tahun lalu.

[Gambas:Video CNN]



Ambisi 'Hanya di Singapura'

Badan promosi pariwisata Singapura, Singapore Tourism Board (STB), dan pemerintah setempat bisa dibilang menjadi salah satu pihak yang berupaya mengunci Taylor Swift untuk hanya menggelar The Eras Tour di negara itu.

Hal itu terlihat dari dukungan yang diberikan badan tersebut dan tercantum dalam poster The Eras Tour di Singapura, bersama dengan kawasan wisata Marina Bay Sands.

Direktur Pengembangan Konsep Atraksi, Hiburan, dan Pariwisata STB Ashlynn Loo mengaku mereka bekerja sama dengan pihak promotor untuk memperkuat negara itu sebagai tujuan rekreasi di Asia Tenggara.

[Gambas:Twitter]



Loo menyebut mereka menjual posisi strategis Singapura, infrastruktur yang memadai, konektivitas dengan negara tetangga, dan rekam jejak dalam menggelar acara dengan standar tinggi, kepada pihak penampil.

"Aksi hiburan langsung kelas dunia ini pelengkap dari daftar penawaran kuat kami dan pengalaman unik yang melayani warga kami dan pengunjung dari segala usia dan minat," kata Loo, dikutip dari The Straits Times yang rilis Sabtu (24/6).

Selain itu, mereka juga mengampanyekan "Only in Singapore" yang terlihat pula di poster The Eras Tour di Singapura. Hal ini pun senada dengan ambisi Menteri Budaya, Komunitas, dan Pemuda Singapura, Edwin Tong.

Pemerintah Singapura pun mengambil alih kawasan Singapore Sports Hub, lokasi Singapore National Stadium, pada Desember 2022 agar bisa sejalan dengan ambisi mereka menjadikan negara itu pusat tujuan pariwisata.

Setelah diambil alih, Kallang Alive Sport Management (KASM) diberikan tugas dan mereka secara aktif menyusun portfolio acara berskala besar untuk kawasan tersebut.

"Konser satu-satunya Taylor Swift di Singapura di luar Jepang adalah contoh kaliber acara yang kami targetkan untuk menambah penawaran kami kepada warga Singapura dan turis," kata Tong, dikutip dari Asia One.

Lanjut ke sebelah...

Naik 8,7 Kali Lipat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat