yoldash.net

Indonesia, Bereskan PR Dulu Baru Bisa Jadi Tujuan Konser Musisi Asing

Sejumlah konser musisi lokal dan asing beberapa waktu terakhir belum cukup membuktikan Indonesia layak untuk dikunjungi bila sejumlah PR belum dibereskan.
Sejumlah konser musisi lokal dan asing beberapa waktu terakhir belum cukup membuktikan Indonesia layak untuk dikunjungi bila sejumlah PR belum dibereskan. (iStock/urbazon)

Jakarta, Indonesia --

Indonesia semakin dilirik musisi asing untuk konser musik. Sejumlah konser besar dari musisi asing sudah digelar di Indonesia, dan beberapa lainnya masih menanti.

Namun sekadar dilirik saja belum cukup membuktikan Indonesia layak dikunjungi musisi asing yang biasanya menggelar konser besar dengan standar produksi tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut akademisi manajemen konser dan festival Universitas Pelita Harapan (UPH), Yosia Revie Pongoh, Indonesia harus berbenah dalam hal manajemen konser dan keramaian.

Revie menilai, promotor tidak boleh mementingkan dari segi bisnis saja, melainkan juga dari pengalaman, pelayanan, dan kepastian konser itu berjalan aman.

ADVERTISEMENT

Hal itu berkaca dari banyaknya keluhan penonton soal konser musisi asing beberapa waktu terakhir. Apalagi, kini Coldplay dirumorkan mempertimbangkan untuk mampir pertama kalinya di Indonesia.

"Waktu itu kan dia [Coldplay] tur sampai Filipina, Thailand, tapi enggak sampai sini. Itu PR juga buat kita. Kadang promotor enggak mikir dampak-dampaknya," kata Revie.

[Gambas:Video CNN]



"Ayolah kita harus pikirkan hal yang lain. Jadi saya pikir promotor jangan pikirin sold out aja. Coldplay tuh pasti sold out," lanjutnya.

Dia menyebut penjualan tiket tak boleh lebih dari kapasitas tempat. Hal ini untuk mengantisipasi permasalahan keamanan.

Namun sebelum memikirkan penjualan tiket, Revie menilai promotor harus memerhatikan masalah perizinan. Dia mengatakan perizinan tempat sampai performing rights, jika dibutuhkan, harus diselesaikan lebih dulu, baru ke tahapan berikutnya.

Jika berkaca pada konser-konser sebelumnya, Revie melihat banyak masalah terjadi di sebuah konser karena menyepelekan masalah perizinan.

"Saya rasa yang paling krusial itu antara izin sama penjualan tiket. Itu krusial banget, izin itu kan urutannya banyak. Izinnya aja sudah berurutan, izin satu dengan yang lain. Kalau tidak, kan jika ada pembatalan, penonton kecewa," ucap dia.

"Kalau perizinan belum klir ya sebaiknya jangan. Eskalasinya bisa meningkat, bisa jadi kepolisian berubah pikiran karena ada satu hal." kata Revie.

"Kayak kemarin kan kasusnya begitu. Atau Berdendang Bergoyang itu kan kasus. Mungkin sudah ada pendekatan informal, tapi begitu ada masalah, polisi berubah pikiran untuk tidak mengambil resiko. Jadi dipertimbangkan lagi," katanya.

Lanjut ke sebelah...

'Herannya Nonton Bola atau Konser Jadi Norak'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat