yoldash.net

Indonesia, Bereskan PR Dulu Baru Bisa Jadi Tujuan Konser Musisi Asing - Halaman 2

Sejumlah konser musisi lokal dan asing beberapa waktu terakhir belum cukup membuktikan Indonesia layak untuk dikunjungi bila sejumlah PR belum dibereskan.
Sejumlah konser musisi lokal dan asing beberapa waktu terakhir belum cukup membuktikan Indonesia layak untuk dikunjungi bila sejumlah PR belum dibereskan. (iStock/Drazen Zigic)

Penonton Juga Mesti Tanggung Jawab

Menurut dia, tidak hanya promotor yang bertanggung jawab agar konser terselenggara dengan baik. Dia menyebut aparat, pemerintah, dan penonton juga turut bertanggung jawab.

Untuk pemerintah, Revie menyarankan untuk terus memperbaiki tata kota, transportasi, terutama fasilitas umum dan massal seperti stadion dan lokasi untuk konser.

Hal ini mengingat, akses sangat berperan penting dalam pengendalian massa kerumunan dari sebuah konser atau festival yang pasti dihadiri ribuan hingga puluhan ribu orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengaturan lalu lintas juga, biasanya konser itu bikin macet. Nah itu perlu keterbukaan informasi. Kalau kerja sama kan enak, lalu lintasnya bisa diatur dan kemanannya lah. Kita kan banyak menghadapi isu-isu kemanan," kata Revie.

ADVERTISEMENT

Namun yang tak kalah penting adalah peran serta penonton. Menurut Revie, penonton Indonesia mesti memperbaiki sikap dan pola pikir bila akan datang ke sebuah konser atau pertunjukan dengan massa besar.

"Orang datang ke konser itu, punya perilaku yang dalam penelitian, konser ruang terbuka terutama, mentalnya punya beberapa kecenderungan seperti kurang menghargai otoritas," kata Revie.



"Biasanya sudah diumumin juga kan, barang yang enggak boleh dibawa, itu belum bisa tertib. Pas konser baru kaget kenapa bisa lolos," lanjutnya. "Walaupun pengamanannya sudah berusaha, kalau penontonnya tidak tertib, susah. Mentalnya mesti diperbaiki,"

Revie berkaca pada Jepang yang penontonnya sangat tertib dalam menonton konser. Menurut Revie, selain penonton Jepang yang sudah terkenal bertanggung jawab usai menonton, mereka juga dikenal memiliki budaya luhur dalam mengantre dan menghargai sesama penonton.

Sementara itu, beberapa konser di Indonesia baru-baru ini banyak diwarnai keributan. Mulai dari rebutan tiket, ribut dan saling ancam di media sosial, hingga rusuh saat menonton hingga konser dihentikan.

Hal itu disebut Revie membuat reputasi Indonesia dalam menyelenggarakan acara saat ini tengah disorot. Apalagi, masalah pesta sepakbola yang batal belum lama terjadi juga turut berpotensi menjadikan pihak luar akan berpikir berkali-kali untuk mengadakan sebuah acara di Indonesia.

Dia pun mengingatkan semua pihak, mulai dari promotor, aparat, pemerintah hingga penonton untuk bekerja sama. Dia juga mewanti-wanti agar penonton di Indonesia untuk memiliki etika dalam konser.

"Reputasi kita lagi kurang baik memang. Makanya perlu diskusi di tingkat bawah untuk bersatu padu memperbaiki bahwa orang Indonesia tidak seburuk itu."

"Kembalikan lah keramahtamahan kita. Herannya, jika nonton bola atau konser jadi norak," tuturnya.

(yla/end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat