yoldash.net

Kenapa Kemenangan Michelle Yeoh di Oscar Bukan Cuma Soal Akting?

Kemenangan Michelle Yeoh di Oscar 2023 bukan hanya bukti atas kapasitasnya sebagai seorang aktris, tetapi lebih dari itu.
Kemenangan Michelle Yeoh di Oscar 2023 bukan hanya bukti atas kapasitasnya sebagai seorang aktris, tetapi lebih dari itu. (REUTERS/MIKE BLAKE)

Jakarta, Indonesia --

Seorang perempuan berambut panjang mengendarai sebuah sepeda motor trail, menyusuri gundukan-gundukan tanah, mencoba menyusul rangkaian gerbong kereta yang berjalan.

Perempuan itu lalu tiba-tiba loncat dari tebing tanah itu ke atas atap kereta tersebut. Ia tidak jatuh, ataupun goyah tangannya memegang setir. Ia terus melanjutkan aksinya untuk mengejar penjahat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adegan Police Story 3: Super Cop (1992) itu mungkin termasuk adegan ikonis dari seorang Michelle Yeoh, yang juga menarik minat banyak penonton di Indonesia sebagai salah satu negara yang sering menayangkan film itu setiap momen liburan tiba.

Michelle Yeoh bukan cuma menampilkan kekuatan luar biasa dari seorang perempuan yang menandingi laki-laki dalam setiap adegan laganya di berbagai film.

ADVERTISEMENT

Ia yang terbukti dan terlihat sebagai seorang Asia --terutama Asia Tenggara-- bagai menjadi perwakilan mimpi banyak orang untuk bisa sejajar dan dihormati oleh industri film global seperti Hollywood. Ia bagai Jackie Chan, versi perempuan dan dari Asia Tenggara.

Yeoh pun sudah hilir mudik dalam proyek Hollywood semenjak pertama kali memutuskan terjun ke industri film pada 1983.

Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000)Michelle Yeoh dalam Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000). (dok. Columbia Pictures via IMDb)

Nama Michelle Yeoh sudah sejak puluhan tahun lalu bukan cuma kebanggaan bagi Malaysia, negara asalnya, tapi juga Asia Tenggara mengingat tak banyak insan dari kawasan ini yang dilirik dengan cukup hormat oleh Hollywood.

Beberapa judul filmnya pun bukan kaleng-kaleng. Misalnya film James Bond, Tomorrow Never Dies (1997) bersama idola Hollywood Pierce Brosnan, Crouching Tiger Hidden Dragon (2000) yang memenangkan Oscar 2001, Memoirs of a Geisha (2005), hingga yang anyar-anyar seperti Crazy Rich Asians (2018) dan Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021).

Namun penampilan Yeoh dalam Everything Everywhere All at Once (2022) memang berbeda. Dalam film itu, ia bukan hanya seorang perempuan dengan aksi laga silat luar biasa, atau pun calon mertua bikin trauma seperti Eleanor Young.

Dalam film garapan Daniel Kwan dan Daniel Scheinert alias 'duo Daniels' tersebut, Michelle Yeoh memerankan karakter yang sangat pas untuk kondisinya saat ini: seorang ibu tipikal dari Asia bernama Evelyn.

Evelyn selayaknya ibu-ibu Asia pada umumnya. Banyak dari mereka cenderung control-freak, bahkan kadang terasa seperti manipulatif, juga penuh drama. Namun mereka sejatinya adalah seorang petarung tanpa kenal lelah bila itu menyangkut anak dan keluarganya, persis peran laga yang selama ini dimainkan Michelle Yeoh.

Yeoh pun memainkan peran Evelyn dengan begitu maksimal, bahkan mungkin Michelle Yeoh bekerja jauh lebih keras dibandingkan nomine Best Actress lainnya dalam Oscar 2023.

Film Crazy Rich AsiansMichelle Yeoh dalam film Crazy Rich Asians (2018) sebagai Eleanor Young. (dok Warner Bros Pictures)

Mungkin terkesan hal itu terlalu mendramatisir. Namun bila dilihat konsep cerita Everything Everywhere All at Once secara mendalam, maka pujian untuk Yeoh sebenarnya tak ada apa-apanya.

Dalam film itu, para pemain dan kru dituntut untuk bekerja jauh lebih keras dari film fantasi lainnya. Para aktor mesti memainkan karakter yang berganti-ganti dengan spektrum yang cukup ekstrem hanya untuk satu adegan.

Lanjut ke sebelah...

'Ladies,... Jangan Pernah Menyerah'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat