Ulasan Film: 'Kulari ke Pantai'
![Ulasan Film: 'Kulari ke Pantai' Dua sepupu yang tak akur karena karakternya saling bertolak belakang dibawa berlibur menggunakan mobil ke pantai dan menjelajahi timur Pulau Jawa.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2018/06/29/ff83af73-dbc3-4ac0-a777-d5391c0832de_169.jpeg?w=650&q=90)
Jakarta, Indonesia -- Konon, untuk mengenal sifat asli seseorang, berlibur bersama merupakan jawabannya. 'Kepercayaan' itu pun menjadi bagian dari kisah dalam film anak, Kulari ke Pantai.
Cerita ini berangkat dari hubungan dua sepupu, Sam dan Happy yang bersitegang karena perbedaan diri mereka. Sam (diperankan Maisha Kanna) merupakan bocah 10 tahun yang besar di kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur dan begitu mencintai alam serta selancar.
Sementara Happy (Lil'li Latisha), tumbuh di ibukota Jakarta dan keranjingan dengan media sosial. Dia pun melihat sepupunya sebagai bocah kampung yang ketinggalan zaman.
Mengetahui sikap Happy yang angkuh, sang ibunda, Kirana (diperankan Karina Suwandi) mencoba mengakurkannya kembali dengan Sam. Dia pun meminta izin pada ibunda Sam, Uci (Marsha Timothy) agar Happy dapat ikut mereka pergi berlibur ke timur Pulau Jawa.
Harapannya, Happy dan Sam bisa saling menghargai satu sama lain. Namun, perbedaan itu ternyata juga membuat perjalanan darat dengan mobil ke Jawa menjadi penuh tantangan.
Usai genre horor mendominasi layar film Indonesia selama libur Lebaran kemarin, kehadiran Kulari ke Pantai menjadi sebuah penyegaran. Tidak hanya sarat akan pesan moral, film keluarga dan anak ini menuturkan kisah kehidupan dengan sangat manis dan menghangatkan.
Dua bocah bintang utamanya seolah menjadi cermin kehidupan masa kini. Sosok mungil mereka mengajak penonton belajar memahami dan menerima satu sama lain. Saling peduli dan menghargai pun menjadi bagian kuat dari kisah film yang diarahkan sutradara Riri Riza ini.
Meski pendatang baru, Maisha dan Lil'li mampu berperan dengan begitu natural. Karakter keduanya pun sama-sama kuat dan menonjol untuk menjadi bintang utama di sebuah film anak. Alhasil, mereka sukses menyampaikan pesan dengan baik, tanpa terkesan menggurui.
Ikatan emosi yang dibawakan Marsha Timothy sebagai ibu yang mengasuh dua anak dengan sifat berbeda sepanjang perjalanan sejauh 1000 kilometer, pun patut diacungi jempol. Itu bukan peran mudah, namun ia bisa menjalaninya dengan natural, bahkan bisa mencapai tujuan.
Ditambah lagi, konteks dan realita yang disuguhkan film itu relevan dengan masa kini.
Tak luput, kehadiran bintang-bintang pendukung turut melengkapi manisnya kisah Kulari ke Pantai, sesuai porsinya. Di antaranya kehadiran Suku Dani yang berperan sebagai dirinya sendiri, seorang pelancong dan peselancar Amerika yang tumbuh dan besar di Papua.
Kemunculannya cukup mencuri perhatian dan memancing gelak tawa.
Di samping begitu banyaknya pelajaran kehidupan, Kulari ke Pantai juga memanjakan mata dengan suguhan keindahan alam Indonesia yang luar biasa. Sinematografinya terasa nyata.
Dari persawahan di Temanggung, birunya laut di Pacitan dan Pulau Rote, hingga kala matahari terbit di Gunung Bromo.
Belum lagi, iringan musik dan lagu tema yang terasa tepat dan menambah kehangatan cerita.
Secara keseluruhan, duet maut antara Riri Riza dan Mira Lesmana berhasil kembali membangkitkan film anak. Dengan cerita yang ditulis oleh Gina S Noer, Arie Kriting, serta Riri dan Mira sendiri, Kulari ke Pantai menjadi film yang mampu membukakan mata para orang tua serta anak-anak yang menontonnya serta menghangatkan hati mereka dengan kisahnya.
Kulari ke Pantai patut dinikmati bersama keluarga selama liburan sekolah tahun ini.
(rsa/rsa)
Cerita ini berangkat dari hubungan dua sepupu, Sam dan Happy yang bersitegang karena perbedaan diri mereka. Sam (diperankan Maisha Kanna) merupakan bocah 10 tahun yang besar di kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur dan begitu mencintai alam serta selancar.
Sementara Happy (Lil'li Latisha), tumbuh di ibukota Jakarta dan keranjingan dengan media sosial. Dia pun melihat sepupunya sebagai bocah kampung yang ketinggalan zaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengetahui sikap Happy yang angkuh, sang ibunda, Kirana (diperankan Karina Suwandi) mencoba mengakurkannya kembali dengan Sam. Dia pun meminta izin pada ibunda Sam, Uci (Marsha Timothy) agar Happy dapat ikut mereka pergi berlibur ke timur Pulau Jawa.
Harapannya, Happy dan Sam bisa saling menghargai satu sama lain. Namun, perbedaan itu ternyata juga membuat perjalanan darat dengan mobil ke Jawa menjadi penuh tantangan.
ADVERTISEMENT
Dua bocah bintang utamanya seolah menjadi cermin kehidupan masa kini. Sosok mungil mereka mengajak penonton belajar memahami dan menerima satu sama lain. Saling peduli dan menghargai pun menjadi bagian kuat dari kisah film yang diarahkan sutradara Riri Riza ini.
Meski pendatang baru, Maisha dan Lil'li mampu berperan dengan begitu natural. Karakter keduanya pun sama-sama kuat dan menonjol untuk menjadi bintang utama di sebuah film anak. Alhasil, mereka sukses menyampaikan pesan dengan baik, tanpa terkesan menggurui.
Ikatan emosi yang dibawakan Marsha Timothy sebagai ibu yang mengasuh dua anak dengan sifat berbeda sepanjang perjalanan sejauh 1000 kilometer, pun patut diacungi jempol. Itu bukan peran mudah, namun ia bisa menjalaninya dengan natural, bahkan bisa mencapai tujuan.
![]() |
Tak luput, kehadiran bintang-bintang pendukung turut melengkapi manisnya kisah Kulari ke Pantai, sesuai porsinya. Di antaranya kehadiran Suku Dani yang berperan sebagai dirinya sendiri, seorang pelancong dan peselancar Amerika yang tumbuh dan besar di Papua.
Kemunculannya cukup mencuri perhatian dan memancing gelak tawa.
Di samping begitu banyaknya pelajaran kehidupan, Kulari ke Pantai juga memanjakan mata dengan suguhan keindahan alam Indonesia yang luar biasa. Sinematografinya terasa nyata.
Dari persawahan di Temanggung, birunya laut di Pacitan dan Pulau Rote, hingga kala matahari terbit di Gunung Bromo.
Belum lagi, iringan musik dan lagu tema yang terasa tepat dan menambah kehangatan cerita.
![]() |
Kulari ke Pantai patut dinikmati bersama keluarga selama liburan sekolah tahun ini.
![]() |
Terkini Lainnya
Milly-Mamet Tirukan Cinta-Rangga dalam Cuplikan Perdana
'Iko Uwais' Khianati Pemerintah untuk AS dalam 'Mile 22'
Jack Black Lawan Iblis di 'House With a Clock in Its Walls'
Dari Joker, Jared Leto Jadi Vampir di Dunia Spider-Man
Telkomsel Awards 2024 Dimulai, Pemenang Disebut Tak Cuma Modal Viral
Dari Mana Kecerdasan Simpanse?
Analisis Duel Godzilla vs Kong dari Sudut Pandang Morfologi
Sains Ungkap Fakta Mengejutkan Planet Gurun Seperti di Film Dune