yoldash.net

Tes Minat Bakat Anak Lewat Sidik Jari, Memangnya Bisa?

Tes sidik jari pada anak dipercaya bisa mendeteksi minat, bakat, hingga karakteristik anak. Namun, efektivitasnya masih dipertanyakan.
Ilustrasi. Tes sidik jari pada anak dipercaya bisa mendeteksi minat, bakat, hingga karakteristik anak. (iStockphoto/JNemchinova)

Jakarta, Indonesia --

Di zaman kiwari, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui minat dan bakat anak. Yang belakang sedang ramai di tengah para orang tua adalah lewat metode sidik jari.

Tes sidik jari pada anak dipercaya bisa mendeteksi minat, bakat, hingga karakteristik anak. Melalui tes ini, orang tua juga bisa menentukan pola asuh yang diterapkan ke anak.

Merangkum berbagai sumber, pembentukan struktur pola sidik jari dipengaruhi oleh sistem saraf atau neuron ke bagian otak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilmuwan bidang neurologi peraih Nobel Rita Levi-Montalcini dan ilmuwan biokimia menemukan adanya korelasi antara nerve growth factor (NGF) dan epidermal growth factor (EGF).

Dikatakan sidik jari setiap orang bisa mencerminkan motivasi, kepribadian, hingga bakat seseorang yang sifatnya adalah genetik.

ADVERTISEMENT

Praktisi psikologi anak Aninda mengatakan, tes minat bakat melalui sidik jari tak bisa dikatakan 100 persen akurat.

Ia menjelaskan bahwa kecerdasan dan minat anak sangat dipengaruhi oleh faktor kognitif serta lingkungan.

"Tes minat dan bakat anak menggunakan fingerprint sebenarnya bisa dibilang tidak 100 persen akurat. Karena sebenarnya kecerdasan itu berkaitan dengan kognitif, kan, ya," ujar Aninda kepada Indonesia.com, Kamis (6/6).

Aninda memberikan contoh konkret tentang seorang anak yang menurut hasil tes sidik jari tidak memiliki kemampuan matematika yang baik.

Namun, setelah bersekolah dan mendapatkan guru matematika yang menyenangkan, nilai matematika anak tersebut meningkat dan ia menjadi suka matematika.

"Kalau sudah begini, bagaimana dengan hasil tes fingerprint-nya? Apakah akan berubah? Berarti tingkat akurasinya bisa dipertanyakan. Ya, kan?" ungkap Aninda.

Hal ini menunjukkan bahwa minat dan bakat anak dapat berkembang dan berubah seiring dengan pengalaman dan interaksi mereka dengan lingkungan sekitar.

Eksplorasi minat-bakat sedini mungkin

ilustrasi anak belajarIlustrasi. Orang tua disarankan untuk membantu anak mengeksplorasi minat dan bakatnya sejak dini. (iStockphoto)

Psikolog anak Ratih Zulhaqqi menekankan pentingnya memberi kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sedini mungkin.

"Kita [orang tua] bisa mengeksplor itu [minat dan bakat anak] sedini mungkin untuk lebih cepat memahami dan mengetahui," imbuh Ratih saat dihubungi Indonesia.com. Rabu (5/6)/

Penting juga bagi orang tua untuk aktif dalam membantu si kecil mengeksplorasi minat dan bakatnya. Hal ini dapat membantu si kecil berkembang secara optimal.

"Jadi dilihat dari apa yang menjadi kelebihannya anak, apa yang belum optimal, nah, itu aja dikejar," tutup Ratih.

Namun, Ratih mengingatkan orang tua untuk membiarkan si kecil menemukan minat dan bakatnya sendiri. Orang tua, sebagai pembimbing, idealnya cukup memberikan opsi dan dukungan tanpa memaksa anak untuk mengikuti arah tertentu.

"Jadi fungsi orang tua bukan memaksakan, tapi memberikan opsi atau pilihan. Tentunya itu disesuaikan dengan kemampuannya orang tua, yang terpenting adalah melakukan evaluasi," ujarnya.



(sya/asr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat