yoldash.net

Pelari Meninggal Gegara Cardiac Arrest, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Seorang pelari di Makassar Andi Pallawagau Galigo meninggal saat mengikuti event Half Marathon diduga akibat cardiac arrest. Kenali penyebab dan gejalanya
Ilustrasi. Seorang pelari di Makassar meninggal diduga mengalami cardiac arrest. (Istockphoto/wildpixel)

Jakarta, Indonesia --

Seorang pelari di Makassar Andi Pallawagau Galigo dikabarkan meninggal saat mengikuti event Half Marathon diduga akibat cardiac arrest atau henti jantung mendadak. Kenali penyebab dan beberapa tandanya pada pelari.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar Sulawesi Selatan mengungkap penyebab meninggalnya sang pelari adalah cardiac arrest atau henti jantung mendadak.

"Info awal dari Dinas Kesehatan bahwa almarhum mengalami cardiac arrest. Dugaan awal cardiac arrest," ungkap Kepala Dispora Makassar Andi Engka B Djemma kepada detikSulsel, Minggu (2/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi Engka mengatakan pelari tersebut sempat mendapat penanganan resusitasi jantung paru-paru (RJP) di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit. Namun Andi Pallawagau dinyatakan meninggal di Rumah Sakit (RS) Primaya Makassar.

ADVERTISEMENT

Apa itu cardiac arrest?

A plush, stuffed toy red heart, more often associated with Valentines Day, rests on newspaper headlines about heart disease and the costs of health care.Ilustrasi. Apa itu cardiac arrest seperti yang terjadi pada pelari di Makassar? (Istockphoto/wildpixel)

Sebelum mengetahui penyebab dan gejalanya, ketahui terlebih dahulu apa itu cardiac arrest pada pelari.

Mengutip Mayo Clinic, sudden cardiac arrest atau henti jantung mendadak adalah hilangnya seluruh aktivitas jantung secara tiba-tiba karena irama jantung yang tidak teratur.

Kondisi ini juga membuat pernapasan terhenti dan seseorang jadi tak sadarkan diri. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

Saat terjadi cardiac arrest, seseorang harus menerima pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru (CPR) dan dibantu dengan alat yang disebut defibrilator eksternal otomatis (AED).

Meski sama-sama bisa menyebabkan kematian mendadak, cardiac arrest berbeda dengan serangan jantung atau heart attact.

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke suatu bagian jantung tersumbat. Sementara cardiac arrest bukan disebabkan oleh penyumbatan.

Penyebab dan gejala cardiac arrest

Severe heartache, man suffering from chest pain, having heart attack or painful cramps, pressing on chest with painful expression.Ilustrasi. Untuk mencegah kondisi seperti yang terjadi pada pelari Makassar, kenali penyebab dan gejala cardiac arrest. (Istockphoto/stevanovicigor)

Untuk mencegah kondisi seperti yang terjadi pada pelari Makassar, kenali penyebab dan gejala cardiac arrest.

Melansir Cleveland Clinic, secara umum orang yang mengalami cardiac arrest akan merasakan organ ini tiba-tiba berhenti berdetak, kesadaran menurun, dan napas berhenti.

Kondisi ini disebabkan gangguan pada kelistrikan jantung, yang dapat dipicu oleh:

  • Gangguan irama jantung atau aritmia. Aritmia paling umum yang bisa mengancam nyawa adalah fibrilasi ventrikel.
  • Penyakit arteri koroner
  • Kondisi jantung bawaan
  • Perubahan struktur jantung
  • Aktivitas fisik ekstrem
  • Kehilangan darah dalam jumlah besar
  • Cedera parah

Sementara gejala cardiac arrest yang juga bisa terjadi pada pelari di antaranya:

  • Hilangnya kesadaran (pingsan)
  • Palpitasi jantung
  • Pusing
  • Sakit kepala ringan
  • Kelemahan
  • Serangan jantung mendadak terjadi tanpa gejala sebelumnya

Sebelum pingsan, seseorang yang mengalami cardiac arrest, tak terkecuali pada pelari, juga akan mengalami tanda-tanda:

  • Nyeri dada
  • Mual dan muntah
  • Sesak napas
(pua/pua)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat