yoldash.net

Jangan Sampai Tertukar, Ini Bedanya Gondongan dan Gondok

Meski sekilas namanya terdengar sama, namun gondongan dan gondok merupakan dua penyakit yang berbeda. Lalu apa bedanya?
Ilustrasi. Gondangan dan gondok merupakan dua penyakit yang berbeda berdasarkan penyebab dan gejalanya. (iStockphoto/Henadzi Pechan)

Daftar Isi
  • Beda gondongan dan gondok
    • Gejala gondok
    • Gejala gondongan
Jakarta, Indonesia --

Meski sekilas namanya terdengar sama, namun gondongan dan gondok merupakan dua penyakit yang berbeda. Lalu apa bedanya?

Sakit gondongan dan gondok adalah dua penyakit yang menyebabkan terjadinya pembengkakan di sekitar leher. Meski begitu, keduanya memiliki perbedaan berdasarkan penyebab dan gejalanya.

Melansir Cleveland Clinic, gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan pada kelenjar ludah parotis (parotitis).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara gondok atau struma disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada kelenjar tiroid. Dalam tubuh, kelenjar tiroid bertugas untuk mengatur sistem metabolisme dan keseimbangan hormon.

Jenis kelainan pada kelenjar tiroid yang sering menjadi pemicu terjadinya gondok adalah hipotiroid (menurunnya aktivitas kelenjar tiroid) dan hipertiroid (meningkat atau terlalu aktifnya aktivitas kelenjar tiroid).

ADVERTISEMENT

Beda gondongan dan gondok

Mengutip laman Unair, gondongan dan gondok memiliki perbedaan gejala yang cukup signifikan. Berikut ini beberapa bedanya.

Gejala gondok

Pada gondok, pembengkakan yang terjadi biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Gejala lain yang muncul pun tergantung pada gangguan tiroid apa yang menjadi penyebabnya, entah itu hipotiroid atau hipertiroid.

Pada kondisi hipotiroid, gejala dapat berupa:

1. Lemas.
2. Kenaikan berat badan dengan nafsu makan yang menurun.
3. Tidak tahan angin.
4. Kulit kering dan rambut rontok.
5. Perasaan mengantuk yang terus-menerus.
6. Sembelit (susah buang air besar).
7. Emosi tidak stabil dan sering lupa.
8. Fungsi penglihatan dan pendengaran menurun.

Pada kondisi hipertiroid, gejala berkebalikan dengan hipotiroid, yaitu:

1. Penurunan berat badan.
2. Tidak tahan panas.
3. Perasaan cemas.
4. Sering merasa deg-degan.
5. Tremor (getaran anggota tubuh tanpa disadari, biasanya paling jelas terlihat pada tangan).
6. Hiperaktif.

Dibutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk memeriksa kadar hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah ditemukan kondisi hipotiroid atau hipertiroid.

Gondok membutuhkan penanganan medis, mulai dari minum obat sampai dengan tindakan operasi. Kabar baiknya, gondok bisa hilang dengan sendirinya.

Gejala gondongan

Woman with a sore throat holding her neck, On gray Background, Lymphadenopathy, People with health problem concept.Ilustrasi. Untuk mengetahui bedanya dengan gondok, berikut ini gejala gondongan yang perlu diketahui. (Getty Images/Tharakorn)

Gejala awal gondongan sering kali ringan. Banyak orang tidak menunjukkan gejala dan tidak tahu bahwa mereka terinfeksi.

Gejalanya juga tidak langsung muncul. Masa inkubasi gondongan berkisar antara tujuh hingga 25 hari.

Gejala gondongan ringan antara lain:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Kelelahan.
  • Kehilangan selera makan.

Selain itu, orang yang terkena gondongan biasanya akan merasakan nyeri pada telinga yang tambah saat mengunyah atau bicara. Bengkak juga akan muncul pada daerah sudut rahang.

Berbeda dengan gondok, gejala gondongan biasanya akan hilang dan pulih sepenuhnya dalam waktu satu minggu. Meski demikian, penanganan medis tetaplah diperlukan, tetapi hanya untuk membantu meredakan gejala. Penyakit gondongan bisa dicegah dengan vaksin MMR. 

Itulah penjelasan mengenai beda antara gondongan dan gondok. Jangan sampai keliru!

(pua/pua)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat