Kasus Anak SD di Bandung, Psikolog Ungkap Pentingnya Peran Orang Tua
![Kasus Anak SD di Bandung, Psikolog Ungkap Pentingnya Peran Orang Tua Kasus anak SD di Bandung diperkosa dan dijual oleh pria kenalannya di media sosial kepada 22 pria jadi sorotan. Psikolog beberkan pentingnya peran orang tua.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2018/12/03/55046dbb-b55c-46e0-b27b-7d77d95b5f2c_169.jpeg?w=650&q=90)
Daftar Isi
- 1. Rutin cek handphone anak
- 2. Kenali siapa saja temannya
- 3. Beri perhatian yang besar
- 4. Tempatkan diri sebagai temannya
- 5. Tidak otoriter
Kasus anak SD berusia 12 tahun di Bandung diperkosa dan dijual oleh dua pria kepada 22 pria hidung belang menjadi sorotan. Pelaku disebut merupakan kenalan korban di media sosial.
Berdasarkan kronologi yang disampaikan aparat kepolisian, bocah tersebut hilang saat izin untuk berangkat ke sekolah. Padahal dia justru bertemu dengan kenalannya itu yang sudah berusia 18 tahun.
Praktisi psikologi anak usia dini Aninda mengatakan peran orang tua dalam memantau perilaku dan lingkar pertemanan anak memang diperlukan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kasus-kasus penculikan oleh kenalan dari media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, anak-anak yang mulai memasuki usia remaja biasanya senang diperhatikan. Terutama anak perempuan, entah itu perhatian dari orang tua, teman, kenalan, atau justru orang-orang yang baru mereka kenal di media sosial.
"Di sinilah tugas orang tua masuk. Perlu perhatian besar dari orang tua karena di usia ini anak-anak sedang senang diperhatikan," kata Anin saat dihubungi Indonesia.com, Kamis (21/12).
ADVERTISEMENT
Anin menjelaskan, beberapa bentuk perhatian yang bisa diberikan orang tua yakni sebagai berikut:
1. Rutin cek handphone anak
![]() |
Mengecek handphone anak memang diperlukan. Hal ini untuk mengetahui seperti apa pola pertemanan anak dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan teman-temannya.
"Bukan cuma tahu siapa saja temannya, tapi juga agar tahu apakah anak terlibat bullying atau tidak. Karena perilaku bullying juga tidak boleh ya," kata dia.
2. Kenali siapa saja temannya
Mengenal siapa saja teman anak Anda memang harus dilakukan orang tua. Sebab, jika sewaktu-waktu ada sesuatu hal yang terjadi, Anda juga bisa menghubungi teman dari anak Anda tersebut.
3. Beri perhatian yang besar
Ketika anak menuju usia remaja, mereka biasanya cenderung cari perhatian. Anak-anak ini memang senang diperhatikan, makanya perlu untuk memberi perhatian terhadap anak di usia remaja ini.
"Karena kalau orang tua memberi perhatian penuh, mereka tidak akan cari perhatian dari orang lain," kata dia.
4. Tempatkan diri sebagai temannya
![]() |
Cobalah menempatkan diri sebagai teman dari anak Anda. Buat mereka lebih terbuka dengan sikap Anda yang santai.
5. Tidak otoriter
Jangan terlalu keras pada anak. Bersikap santai, jangan hanya memberi larangan tapi ajaklah anak melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan.
"Jangan otoriter, karena anak bisa jadi pembangkang saat terlalu banyak dilarang. Jangan judging, ajak mereka bercerita dan lebih terbuka satu sama lain," kata dia.
(tst/pua)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
1. Rutin cek handphone anak
2. Kenali siapa saja temannya
3. Beri perhatian yang besar
4. Tempatkan diri sebagai temannya
5. Tidak otoriter
Orang Tua Jangan Absen, Pentingnya Dampingi Anak Hari Pertama Sekolah
Orang Tua Jangan Terlalu Sibuk, Sempatkan Main Bareng Si Kecil
7 Cara Membesarkan Anak agar Penuh Cinta dan Perhatian Satu Sama Lain
Ingin Anak Masuk Kelas Akselerasi, Apa yang Harus Dipertimbangkan?
Viral Nama Kontroversial Aplikasi Pemerintah, SiPEPEK Hingga Sisemok
14 Pemerkosa Siswi SD di Baubau Ditangkap, 6 Masih Buron
Tentara AS Didakwa Kasus Perkosaan di Okinawa Jepang
Fitur Live Streaming di Twitter Bakal Berbayar, Cek Harganya