yoldash.net

Harga Gila di Kafe Italia, Harus Bayar Rp33 Ribu untuk Belah Sandwich

Bagi kamu yang mau liburan ke Italia, ada baiknya lebih waspada saat makan di restoran atau ngopi di kafe.
Bagi kamu yang mau liburan ke Italia, ada baiknya lebih waspada saat makan di restoran atau ngopi di kafe.(iStockphoto/baibaz)

Jakarta, Indonesia --

Bagi kamu yang mau liburan ke Italia, ada baiknya lebih waspada saat makan di restoran atau ngopi di kafe. 

Pasalnya, musim panas tahun ini akan menjadi salah satu musim termahal dalam sejarah setelah serangkaian skandal kenaikan harga di kafe dan restoran yang berdampak pada turis asing dan warga Italia.

Banyak kafe dan restoran di sana menarik harga tambahan untuk 'layanan' tambahan di tempatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya saja restoran yang mengenakan biaya 2 euro (Rp 33 ribu) untuk memotong sandwich ham mereka menjadi dua di tepi Danau Como. Atau juga atau seorang ibu muda yang tengah liburan di kota tepi laut Romawi, Ostia, dikenakan biaya 2 euro untuk memanaskan botol bayinya dalam microwave.

Tak cuma itu, wisatawan juga dikenakan biaya tambahan 2 euro untuk meminjam piring kosong di Portofino, Italia utara.

ADVERTISEMENT

Kafe-kafe di Lake Como juga menambahkan 10 sen untuk taburan coklat di atas cappuccino. Kafe-kafe Italia jarang menggunakan coklat pada cappuccino, itulah sebabnya mereka membenarkan hal tersebut.

Sepasang turis dikenai biaya 60 euro untuk dua kopi dan dua botol kecil air di Hotel Cervo di Sardinia. Namun sang pemilik mengatakan kepada CNN bahwa harga tersebut tercantum dengan jelas dan sebagian besar biayanya adalah untuk pemandangan kapal pesiar mahal di Sardinia.

Kasus-kasus ini, yang dijuluki "kenaikan gila-gilaan" oleh media lokal, telah didokumentasikan oleh kelompok perlindungan konsumen Consumerism No Profit, yang melaporkan kenaikan harga yang mengejutkan sebesar 130 persen di kawasan wisata di Italia pada musim panas ini.

Tuduhan yang keterlaluan, seperti 2 euro untuk mengiris sandwich ham, telah diberi label "kwitansi gila" oleh media Italia.

Tapi apa sih yang bikin para pemilik kafe dan restoran ini menaikkan harganya gila-gilaan? Bukan hanya pemilik restoran yang menaikkan harga, tapi juga karena harga bahan bakar dan energi yang tinggi menjadikan musim panas ini sangat mahal.

Harga-harga menjadi sangat tidak terkendali, sekitar 240 persen lebih tinggi dibandingkan destinasi Mediterania lainnya-sehingga banyak orang Italia meninggalkan tempat-tempat yang biasa mereka kunjungi untuk liburan di bulan Agustus, dan memilih ke negara-negara pesisir seperti Albania dan Montenegro, yang tidak menawarkan hal yang sama. Pesona atau masakan Italia, tetapi harganya terjangkau.

Bahkan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni cuma mengambil liburan singkat di pantai di Albania tahun ini. Kelompok Confcommercio memperkirakan bahwa hanya 14 juta orang Italia yang akan berlibur di rumah sekitar liburan tradisional Ferragosto atau libur 15 Agustus, turun sekitar 30 persen dari angka sebelum Covid.

"Kenaikan harga yang sangat tinggi di sektor transportasi udara, akomodasi dan paket liburan telah mengubah kebiasaan liburan masyarakat Italia," kata Furio Truzzi dari kelompok pengawas konsumen Assoutenti.

(chs/chs)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat