yoldash.net

Airlangga Jawab Tudingan Permendag 8 Buat Industri Tekstil Terancam

Menko Airlangga Hartarto buka suara soal Permendag Nomor 8/2024 dituding menjadi penyebab melemahnya industri tekstil dalam negeri.
Menko Airlangga Hartarto buka suara soal Permendag Nomor 8/2024 dituding menjadi penyebab melemahnya industri tekstil dalam negeri. (Foto: ANTARA FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO)

Jakarta, Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang dituding menjadi penyebab melemahnya industri tekstil dalam negeri.

Aturan itu disebut-sebut mempermudah masuknya barang impor tekstil dan produk tekstil (TPT) ke Tanah Air.

Airlangga mengatakan untuk mengatasi kondisi itu, pemerintah bakal menerapkan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) dan atau bea masuk anti-dumping (BMAD) untuk produk-produk tekstil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau untuk tekstil kan masih ada regulasi. Dan kalau ada gangguan, pemerintah bisa keluarkan (bea masuk) anti-dumping," katanya di Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/6).

ADVERTISEMENT

Meski banyak diprotes, Airlangga mengatakan pemerintah masih mempertimbangkan untuk merevisi Permendag 8/2024.

"Nanti kita lihat," katanya.

Pemerintah menerbitkan Permendag Nomor 8 tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

Airlangga mengungkapkan revisi dilakukan karena aturan lama mengakibatkan hambatan impor.

Imbas hambatan itu, lebih dari 26 ribu kontainer berisi barang impor tertahan di pelabuhan. Dari 26 ribu kontainer itu, Airlangga merinci sebanyak 17.304 kontainer tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitar 9.111 kontainer berada di Pelabuhan Tanjung Perak.

Namun, industri tekstil juga terdampak terbitnya Permendag Nomor 8 Tahun 2024 tersebut. Aturan itu membuat Indonesia terkena tsunami impor tekstil dari China. Imbasnya, ribuan buruh pabrik jadi korban PHK.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana dengan terbitnya Permendag 8/2024 menambah angin segar pada produk tekstil China untuk menjajah Indonesia.

Pasalnya, aturan itu menghapus pertimbangan teknis (Pertek) impor pakaian jadi. Setelah aturan terbit, produk impor pakaian jadi dari China membanjiri Indonesia bak tsunami.

Produk impor khususnya dari China yang harganya murah, sambungnya, membunuh produk pakaian jadi buatan dalam negeri. Kondisi itu yang membuat penurunan order di sektor hilir industri TPT.

"Penurunan permintaan di sektor hilir berdampak domino pada industri intermediate dan hulu TPT Indonesia sehingga terjadi penurunan order dari hilir sampai hulu industri TPT Indonesia," katanya.

[Gambas:Video CNN]

 

(fby/pta)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat