KUR BRI Bantu Zialova Batik, dari Reseller Jadi Produsen Ternama
![KUR BRI Bantu Zialova Batik, dari Reseller Jadi Produsen Ternama Berkat KUR BRI, Zialova Batik yang dirintis Nur Afidatul Azimah mampu menjadi produsen fesyen batik ternama di Pekalongan yang sukses tembus pasar global.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/06/17/bnr-bri_169.jpeg?w=650&q=90)
Berawal dari seorang penjahit rumahan dan reseller batik, Nur Afidatul Azimah berhasil mengubah Zialova Batik menjadi produsen fesyen lokal favorit di Pekalongan, Jawa Tengah. Perjalanan inspiratifnya tak lepas dari kegigihan dan dukungan modal dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Sebagai salah satu produsen batik dan fesyen lokal yang cukup dikenal di Pekalongan, Zialova Batik menghadirkan produk fesyen yang beragam mulai dari daster, gamis, hingga mukena. Usaha yang dirintis perempuan yang karib disapa Afida ini sudah dilakoni sejak 2017.
"Jadi saya dulu itu penjahit rumahan, lalu karena saya tipe orang yang nggak bisa gini-gini saja, di tahun 2017 akhirnya mencoba jadi reseller. Saya jual kain batik yang saya ambil dari toko-toko, lalu saya foto sendiri dan diposting untuk marketplace," tutur Afida.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring waktu berjalan, pesanan batiknya semakin bertambah. Dari yang awalnya hanya 1-2 kodi, terus bertambah dan akhirnya Afida harus menyiapkan stok di rumah.
Melihat permintaan pesanan yang terus bertambah, Afida kemudian memberanikan diri membuka toko di Pasar Banjarsari, Kota Pekalongan pada 2018. Langkah ini menjadi awal usahanya semakin laris manis.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Afida juga berhasil memasarkan produk-produknya ke luar Pekalongan, bahkan luar pulau. Tak hanya itu, produknya juga mampu tembus ke pasar Malaysia lewat supplier.
Peran Penting KUR BRI Bagi Zialova Batik
Meski sukses, Afida mengaku bisnis yang dijalani ini bukan tanpa hambatan. Salah satunya soal keterbatasan modal dalam mengepakkan sayap bisnisnya.
Dalam kondisi tengah mencari modal tambahan kurun 2018-2019, KUR dari BRI hadir dan sangat membantu usaha Afida tetap terus berjalan dan berkembang.
"Kebetulan ada salah satu teman yang kerja di BRI dan menawarkan brosur KUR. Saya hitung-hitung kok bunganya rendah sekali. Jadi akhirnya saya mengajukan dan mendapatkan pinjaman Rp10 juta," kata Afida.
Seiring berkembangnya usaha yang dia rintis, makin banyak kebutuhan, terutama untuk produksi dan operasional, Afida kembali mengajukan pinjaman KUR dari BRI dengan jumlah yang terus meningkat. Semuanya dimanfaatkan untuk modal tambahan yang membantu perputaran keuangan usahanya.
Kesuksesan ini membuat Zialova Batik menjadi UMKM binaan Rumah BUMN. Afida sering mendapatkan pelatihan yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan usaha. Ia juga beberapa kali diajak berpartisipasi mengikuti pameran dalam event BRI.
"Semoga Zialova Batik semakin meningkat dan bisa buka cabang di luar kota, usaha semakin berkembang dan bisa ikut membantu menyejahterakan masyarakat sekitar," katanya.
"Kami ini kan produsen, jadi banyak tenaga lokal dari masyarakat sekitar yang membantu, jadi semoga bisa semakin bermanfaat. Dan bagi wisatawan atau pemudik yang ke Pekalongan, monggo mampir ke outlet kami," tambah Afida.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, pihaknya selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM. Tak hanya itu BRI juga tak pernah berhenti dalam memberikan pendampingan usaha untuk pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM.
"Kisah produsen sekaligus pelaku UMKM fesyen Zialova Batik di Pekalongan ini menjadi salah satu contoh bagaimana pembiayaan yang diberikan serta pendampingan usaha yang kami berikan dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM'," ungkapnya.
Seperti diketahui, BRI merupakan bank yang menjadi penyalur KUR terbesar di Indonesia. Sepanjang Januari hingga April 2024, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp59,96 triliun kepada 1,2 juta debitur.
Pencapaian tersebut setara 36% dari target penyaluran KUR yang dibreakdown oleh pemerintah kepada BRI pda 2024, yakni sebesar Rp165 triliun.
(ory/ory)Terkini Lainnya
-
Kerugian Akibat Kebakaran Gudang BPBD Bali Capai Rp7,9 Miliar
-
Kapolri Rombak Jajaran Pejabat Utama Polda Metro Jaya
-
TPS Pilkada 2024 Maksimal 600 Orang, Lebih Banyak Dibanding Pemilu
-
Kenapa Lantai Masjidil Haram Tetap Dingin Meski Matahari Terik?
-
PM Belanda Mark Rutte Ditunjuk Jadi Sekjen NATO, Gantikan Stoltenberg
-
VIDEO: Rusia-Ukraina Sepakat Bertukar 90 Tahanan Perang
-
Diterjang Krisis, Berapa Sumbangan Industri Tekstil pada Ekonomi RI?
-
Modus Jual-Beli Rekening Judol, Pengepul Beri Warga Desa Rp100 Ribu
-
Pengusaha Klaim Kinerja Industri Tekstil Terburuk 9 Tahun Terakhir
-
Bakal Tolak Belanda hingga Argentina, Noa dan Estella Pilih Indonesia
-
Sihir Southgate: Ubah Pemain Luar Biasa Jadi Biasa di Timnas Inggris
-
15 Negara yang Bisa Jadi Lawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
-
NASA Temukan Batu Berwarna Pertama di Mars
-
BSSN Sebut Data PDNS 2 Tak Dijual di Dark Web, Cuma Dikunci
-
Sejarah Baru, China Sukses Bawa Pulang Sampel dari Sisi Jauh Bulan
-
Nissan Serena Hybrid Bakal Meluncur di GIIAS 2024
-
Transmisi Baru Motor Yamaha, Tak Ada Tuas Kopling Ganti Gigi Dipencet
-
Menantif Cahaya Insentif Mobil Hybrid yang Dinanti Merek Jepang
-
Kerja Sama, CubMu dari Transvision Kini Hadir untuk Pengguna CBN
-
Sinopsis Riddick, Bioskop Trans TV 26 Juni 2024
-
Vendor Lentera Festival: Semoga Penonton Konser ke Depan Lebih Dewasa
-
Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia, Makan 34 Ribu Burger Seumur Hidup
-
WHO Rilis Peringatan Global soal Obat Diabetes Palsu
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso