Bos Bulog Blak-blakan soal Utang Pemerintah Rp16 T
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi blak-blakan soal utang pemerintah kepada BUMN pangan tersebut sebesar Rp16 triliun.
Ia menjelaskan utang itu berasal dari selisih harga beras. Bayu mencontohkan saat Bulog diminta menjual beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) seharga Rp10.900 per kilogram (kg).
Setelah mendapat tugas tersebut, kata Bayu, Bulog akan mencari beras baik dari petani maupun impor. Adapun harga beras untuk pengadaan itu bisa saja di atas target SPHP senilai Rp10.900 per kg.
Nah, selisih harga itulah yang nantinya akan dibayar oleh pemerintah. Bayu mengatakan sebagian piutang itu sudah dibayar oleh pemerintah.
"Sampai saat ini hampir semua sudah terbayar. Jadi pembayaran itu bukan kepada Bulog Rp16 triliun, tapi mengganti biaya yang dikeluarkan kepada Bulog," kata Bayu di Jakarta, Kamis (25/4).
"Termasuk dalam bentuk konkritnya mengganti ke bank yang uangnya melaksanakan operasional, karena saat kami mau pembelian, kita pinjam dari bank," imbuhnya.
Bayu menjelaskan cara pembayaran utang itu adalah setelah program terlaksana, selanjutnya akan diaudit terlebih dahulu. Setelah diaudit, pemerintah membayarkan selisih tadi.
"Gitu mekanisme kerjanya," kata dia.
Pada akhir tahun lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani berjanji utang Rp16 triliun ke Bulog akan dibayarkan setelah audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) rampung.
"Tagihan Rp16 triliun dari Bulog, mekanisme kita dengan Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) adalah kita akan melakukan pembayaran setelah adanya audit BPKP," ujarnya dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.
"Jadi, sekarang ini BPKP diminta untuk mengaudit secara lebih cepat sehingga tagihannya bisa disampaikan kepada kita (untuk dibayar)," sambung Sri Mulyani.
Meski pemerintah punya utang Rp16 triliun, sang Bendahara Negara menyebut operasional Bulog tak akan terganggu. Wanita yang akrab disapa Ani itu mengatakan anggaran Bulog untuk impor beras hingga operasi pasar selama ini diambil dari perbankan dan dibayarkan Kemenkeu.
Utang Rp16 triliun kepada Bulog baru saja diungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo. Airlangga menyebut Jokowi meminta Sri Mulyani segera melunasi utang tersebut.
"Tadi arahan Presiden (Jokowi), Menkeu (Sri Mulyani) diminta segera melunasi tagihan Bulog yang terakumulasi Rp16 triliun," kata Airlangga.
(mrh/pta)Terkini Lainnya
-
Cak Imin soal Kepastian Gabung Koalisi Prabowo: Tunggu 20 Oktober
-
Pro Kontra Wacana Presidential Club ala Prabowo
-
FOTO: Banjir dan Longsor Landa Sidrap Sulsel, 1 Warga Tewas
-
RUDAL: Kenapa Sekte Sesat Banyak Beredar di Korea Selatan?
-
FOTO: Tak Hanya di AS, Demo Pro Palestina Menggema di Kampus Australia
-
VIDEO: Korban Tewas Banjir Bandang Brazil Bertambah Jadi 57 Orang
-
Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi Lewat PGTC 2024
-
Hemat hingga 20% Belanja Kebutuhan Harian di Transmart Full Day Sale
-
Harga Beras Bulog Naik, Kemasan 5 Kg Kini Dijual Rp62.500
-
Jokowi Beri Selamat Indonesia ke Final Uber Cup dan Thomas Cup
-
Indonesia Bisa Kalahkan Guinea jika dalam Psikologis yang Bagus
-
China Juara Uber Cup 2024, Indonesia Kalah 0-3
-
WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Bisa Bikin Jadwal
-
VIDEO: Kala Warga India Mendinginkan Diri saat 'Neraka Bocor'
-
Suhu Panas di Indonesia Terjadi Sampai Kapan?
-
Daftar Motor Listrik Murah di PEVS 2024, Ada yang Tak Sampai Rp3 Juta
-
Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Bakal Hambat Mobil Listrik
-
Cloud EV Jadi Mobil Listrik Ketiga Wuling yang Lengkapi ABC Stories
-
Sinopsis Abigail, Petaka Penculik Diburu Anak Vampir Penari Balet
-
INFOGRAFIS: Secuplik Potret Pendidikan Seni di Indonesia dalam Angka
-
FOTO: Pameran 'Bloody Nickel', Sisi Gelap Kendaraan Listrik di TIM
-
Daftar 10 Objek Wisata di Eropa Paling Rawan Copet
-
Penuh Turis dan Penduduk Lokal, Ini Daftar 10 Kota Terpadat di Dunia
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso