yoldash.net

3 Perang Terbesar di Zaman Nabi Muhammad Saw

Ada tiga perang terbesar di zaman Nabi Muhammad Saw yang melibatkan kaum muslimin dan kaum kafir. Berikut waktu dan penjelasannya.
Ilustrasi. Ada tiga perang terbesar di zaman Nabi Muhammad Saw yang melibatkan kaum muslimin dan kaum kafir. Berikut waktu dan penjelasannya (CNNIndonesia/Basith Subastian)

Daftar Isi
  • 1. Perang Badar
  • 2. Perang Uhud
  • 3. Perang Khandaq
Jakarta, Indonesia --

Pada zaman Nabi Muhammad Saw, terdapat sejumlah perang besar yang terjadi di Makkah hingga awal hijrahnya Rasulullah Saw ke Madinah.

Ada tiga perang terbesar di zaman Nabi yang melibatkan kaum muslimin dan kaum kafir. Perang besar pertama berlangsung di bulan Ramadhan tahun kedua Hijriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada perang terbesar kedua yang terjadi pada 15 Syawal tahun 3 Hijriah dan perang besar ketiga pada bulan Syawal tahun 5 Hijriah.

ADVERTISEMENT

Dirangkum dari buku Kemelut Perang di Zaman Rasulullah: Dari Perang Badar hingga Perang Nahrawan dan sumber lainnya, berikut ini tiga perang terbesar di zaman Nabi Muhammad Saw.

1. Perang Badar

Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriah. Kala itu rombongan kafilah dagang Quraisy pulang dari Syam menuju Makkah.

Kafilah dagang Quraisy tersebut membawa harta kekayaan penduduk Makkah yang jumlahnya banyak, yakni 1.000 unta membawa harta benda yang nilainya tidak kurang dari 5.000 dinar emas.

Orang yang paling keras memusuhi Islam, yakni Abu Sufyan, turut serta dalam rombongan kafilah dagang Quraisy tersebut.

Kemudian Rasulullah Saw mengumumkan kepada kaum muslimin untuk menghadang kafilah dagang Quraisy yang di dalamnya terdapat Abu Sufyan.

Hal tersebut menyebabkan terjadinya Perang Badar. Pasukan muslim jumlahnya hanya sekitar 313-317 orang, terdiri dari 82 hingga 86 Muhajirin, 61 dari Aus, dan 170 dari Khazraj.

Bahkan pasukan muslim tidak pernah mengadakan pertemuan khusus dan hanya memiliki dua ekor kuda dan 70 ekor unta.

Rasulullah Saw dan pasukannya berangkat dari Madinah menuju medan pertempuran. Sementara itu dari pihak kaum Quraisy memiliki 1.300 orang dan 100 ekor kuda. Mereka juga dilengkapi dengan 600 baju besi.

Pasukan Islam sampai terlebih dahulu ke mata air Badar. Hal ini menjadi taktik dan siasat bagi pasukan muslim supaya mereka memiliki cadangan air di tengah lembah gurun Badar. Siasat tersebut membuat pasukan muslim menang dan orang Quraisy mundur dari pertempuran.

Menurut riwayat Ibnu Sa'd dari Ikrimah, pasukan muslim bertempur dengan bantuan para malaikat.

Ia berkata, "Pada saat itu ada kepala orang musyrik yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya. Ada pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang membabatnya."

2. Perang Uhud

Dikutip dari buku Perang Uhud (2021), Perang Uhud terjadi pada 15 Syawal Hijirah. Uhud merupakan nama sebuah gunung yang terkenal di Madinah, letaknya di arah barat laut dari kota tersebut.

Dinamakan Uhud sebab gunung ini terpencil dan terpisah dari deretan gunung-gunung lainnya. Di tempat ini, dikubur Nabi Harun, saudara Nabi Musa.

Penyebab terjadinya Perang Uhud berawal dari kaum Quraisy yang mengalami kekalahan di Perang Badar. Kaum Quraisy terus mengerahkan pasukan ke Madinah dengan tujuan dapat menaklukan pasukan nabi.

Pasukan Quraisy berangkat dari Makkah menuju Madinah dengan persiapan perang yang sangat matang dan lebih dulu menyerang.

Pasukan muslimin hanya terdiri dari 1.000 pasukan dan dilengkapi dengan 100 baju besi. Kemudian Rasulullah Saw membagi pasukannya menjadi tiga regu, yaitu:

  1. Regu Muhajirin yang panji-panji perangnya diserahkan kepada Mush'ab bin Umair al-Abdari.
  2. Regu Aus dari Anshar yang panji-panji perangnya dibawa oleh Usaid bin Hudhair.
  3. Regu Khuzraj dari Anshar yang panji-panji perangnya dibawa oleh Hubab bin Mundzir.

Perang Uhud merupakan perang yang begitu besar dan dahsyat serta memakan banyak korban baik itu dari kaum Muslimin maupun kaum kafir Quraisy.

Pada perang ini, kaum muslimin dapat meraih kemenangan. Akan tetapi, kehilangan sosok Hamzah bin Abdul Muthalib. 

3. Perang Khandaq

Menurut Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam, Perang Khandaq terjadi pada bulan Syawal tahun 5 H. Perang ini bermula dari sekelompok orang Yahudi yang menjalin persekutuan untuk melawan Rasulullah Saw.

Beberapa di antara mereka adalah Sallam bin Abil Huqaiq an-Nadhri, Huyay bin Akhtab an-Nadhri, Kinanah bin Abil Huqaiq an-Nadhri, Haudzah bin Qais al-Waili, dan Abu Amma al-Waili bersama orang-orang bani Nadhir dan bani Wail.

Mereka menemui orang-orang Quraisy di Makkah dan mengajak mereka untuk memerangi Rasulullah Saw. Kemudian kelompok Yahudi itu pergi ke Ghathafan dari Qais Ailan dan mengajaknya untuk memerangi Rasulullah Saw pula.

Mendengar rencana itu, Rasulullah Saw memerintahkan untuk menggali parit di sekitar Madinah. Beliau sendiri ikut bekerja untuk memotivasi kaum muslimin untuk meraih pahala, mereka saling bekerja sama.

Pada saat perang terjadi, Rasulullah dan pasukannya telah dikepung oleh pasukan musuh. Hingga akhirnya Rasulullah Saw mendapatkan bantuan dari Nu'aim bin Mas'ud yang menyerukan kepada kaum bani Quraizhah untuk tidak ikut menyerang Rasulullah Saw.

Allah Swt kemudian memberikan pertolongan berupa angin topan dan badai pasir ke tenda-tenda musuh. Hal tersebut membuat mereka menghentikan pengepungan dan kembali ke negerinya masing-masing.

Itulah tiga perang terbesar di zaman Nabi Muhammad Saw. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan mengenai perang dalam Islam.

(juh/juh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat