yoldash.net

5 Bulan yang Baik untuk Menikah dalam Islam

Sebelum melaksanakan pernikahan, calon pengantin muslim biasanya akan mencari tahu bulan yang baik untuk menikah dalam Islam.
Ilustrasi. Bulan yang baik untuk menikah dalam Islam. (iStock/Nadtochiy)

Daftar Isi
  • 1. Syawal
  • 2. Rabiul Awal
  • 3. Muharam
  • 4. Safar
  • 5. Dzulqadah
Jakarta, Indonesia --

Menikah adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Sebelum melaksanakan pernikahan, calon pengantin muslim biasanya akan mencari tahu bulan yang baik untuk menikah dalam Islam.

Dilansir dari buku Hukum dan Etika Pernikahan dalam Islam (2017)Islam sebenarnya tidak menjelaskan secara detail mengenai waktu yang baik untuk melakukan pernikahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada waktu anjuran maupun larangan untuk menikah. Sebab semua bulan di dalam Islam merupakan bulan yang baik dan penuh berkah.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Allah SWT juga pasti membukakan jalan untuk pasangan yang berniat baik untuk menikah.

Akan tetapi, mempersiapkan pernikahan pada bulan-bulan yang dianggap baik merupakan bentuk ikhtiar sebagai doa dan harapan agar pernikahannya diliputi keberkahan.

Meski tidak ada bulan khusus untuk melangsungkan pernikahan, umat Islam yang ingin menikah bisa mengikuti bulan-bulan yang pernah dipilih oleh Rasulullah SAW saat menikahi istri maupun menikahkan anaknya.

Berikut bulan yang baik untuk menikah dalam Islam, seperti dirangkum berbagai sumber.

1. Syawal

Bulan Syawal dianggap bulan yang baik untuk menikah. Ini berdasarkan bulan yang dipilih Rasulullah SAW saat menikahi istrinya yaitu Aisyah RA pada bulan Syawal yang diterangkan dalam hadis berikut:

"Dari Aisyah, dia berkata: Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal dan membangun rumah tangga bersamaku di bulan Syawal. Maka istri-istri beliau manakah yang lebih diperhatikan olehnya selain diriku? Perawai berkata: Dan Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal." (HR. Muslim no 1435).


2. Rabiul Awal

Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Rasulullah SAW. Bagi umat Islam yang ingin mengikuti sunnah Nabi Muhammad, menikah di bulan Rabiul Awal bisa menjadi pilihan.


3. Muharam

Muharam adalah bulan pertama tahun Hijriah. Menurut mitos yang berkembang di masyarakat Jawa khususnya, Muharam atau bulan Suro dinilai sebagai bulan kesialan.

Padahal, Rasulullah menikahi Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan pada bulan Muharam. Di bulan yang sama juga Rasulullah menikah dengan Shafiyyah binti Uyai.


4. Safar

Sebagian masyarakat percaya bahwa menikah di bulan Safar bisa mendatangkan kesialan. Namun, kepercayaan tersebut sebenarnya tidak ada dasarnya dalam Islam.

Sementara dalam sudut pandang Islam, menikah di bulan Safar diperbolehkan saja selama pernikahannya tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Di bulan kedua dalam tahun Qamariah ini Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid. Pernikahan tersebut dilaksanakan sebelum masa kenabian Rasulullah.

Tak hanya itu, Rasulullah SAW bahkan menikahkan putrinya yaitu Fatimah az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib di bulan Safar pula.


5. Dzulqadah

Dzulqadah adalah salah satu bulan mulia karena terletak di antara dua hari raya, yaitu Idul Fitri di bulan Syawal dan Idul Adha di bulan Dzulhijjah.

Di bulan Dzulqadah Rasulullah SAW menikahi Zainab binti Jahsyi bin Royab sehingga umat Muslim boleh saja mengikuti jejak Rasul.

Selain kelima bulan yang telah disebutkan, menikah di bulan lainnya juga sama baiknya dalam ajaran Islam. Sebab tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa menikah di bulan tertentu akan membawa kepada sial dan petaka.

Itulah bulan yang baik untuk menikah dalam Islam seperti yang pernah dilakukan Rasulullah SAW. Satu hal terpenting yaitu tetap berserah diri pada Allah SWT dan terus memohon perlindungan supaya pernikahan mendapat berkah dari-Nya.

(avd/fef)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat