yoldash.net

Sains Beberkan Peluang Manusia Ditelan Paus bak Nabi Yunus

Sejumlah pakar menjelaskan kemungkinan manusia dalam perut paus lewati serangkaian studi dan pengalaman interaksi dengan mamalia laut itu.
Ilustrasi. Sejumlah pakar menjelaskan kemungkinan manusia tertelan paus. (Feefiona123 via Wikimedia (CC-BY-SA-4.0))

Daftar Isi
  • Kecelakaan
  • Kerongkongan kecil
  • Tak bisa bertahan lama
Jakarta, Indonesia --

Para ahli menyebut kemungkinan manusia tertelan dan juga bertahan di dalam perut paus seperti kisah Nabi Yunus adalah kecil karena faktor biologi mamalia laut tersebut.

Kisah Nabi Yunus ditelan ikan paus tercantum dalam beberapa surat di Al Quran, termasuk Ash-Shaffat ayat ke-141, "Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela."

Kisah ini, melansir situs NU Online, bermula saat Nabi Yunus menaiki sebuah kapal usai putus asa dengan dakwah terhadap kaumnya di Ninawa di Mosul, Irak, yang tak juga beriman kepada Allah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah laut, kapal itu mendadak berhenti total. Nabi Yunus menyadari diamnya kapal tersebut karena keberadaan dirinya. Kapal tersebut tidak bergerak "karena ditumpangi seorang hamba yang lari dari Tuhannya."

ADVERTISEMENT

Untuk mencegah kapal tenggelam, para penumpang mengurangi muatan dan mengundi siapa yang dibuang ke lautan. Dari tiga kali pengundian, nama Nabi Yunus selalu keluar.

"Kemudian Yunus ikut undian dan dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian itu," (QS: 37:141).

Nabi Yunus lalu melemparkan dirinya ke dalam laut dan langsung ditelan oleh ikan besar. Allah memerintahkan paus untuk tidak membinasakannya.

Beberapa ahli tafsir punya pandangan beragam soal durasi Yunus ditelan paus; seharian hingga 40 hari. Yang pasti, Nabi Yunus akhirnya bisa keluar dari dalam paus usai bertaubat untuk kemudian kembali ke kaumnya.

Kecelakaan

Selain kisah Nabi Yunus, manusia tertelan paus juga pernah terjadi di masa kini. Namun, insiden itu lebih cenderung merupakan kecelakaan ketimbang kesengajaan.

Penyelam Michael Packard (56), pada 2021, mengutip Time of Israel, mengaku tak sengaja terlahap dan masuk dalam mulut paus sekitar 30 detik untuk kemudian dimuntahkan kembali.

Saat itu, ia sedang menyelam di Pantai Herring Cove, Massachusetts, AS untuk mencari lobster. Tiba-tiba, ia tertelan oleh ikan paus yang berada di sekitarnya.

"Kemudian saya menyadari, Ya Tuhan, saya ada di dalam mulut paus dan dia mencoba menelan saya. Lalu saya berpikir, saya akhirnya akan mati," ucap dia.

Beruntung, paus tersebut memuntahkan kembali Packard. Alhasil, ia hanya berada selama 30 detik di mulut paus tersebut.

Kerongkongan kecil

Mengutip National Geographic, secara saintifik sangat tidak mungkin ikan paus bisa menelan manusia. Pasalnya, tenggorokan ikan paus hanya sebesar kepalan tangan manusia dan cuma bisa merenggang hingga 38 cm untuk menelan makanan yang lebih besar.

Nicola Hodgins dari Konservasi Paus dan Lumba-lumba mengatakan Packard sepertinya tertelan dan bukan ditelan. "Packard ada di tempat dan waktu yang salah."

Paus itu pun, kata Hodgins, menyadari kesalahannya dan memuntahkan korban kecelakaan tersebut.

Celia Baratier, peneliti di Group for Research and Education on Marine Mammals (GREMM), mengungkap paus balin, contohnya, hanya memakan mangsa kecil seperti plankton (krill dan copepoda) atau ikan kecil.

Kendati makan besar, sekitar 1 hingga 4 ton krustasea kecil per hari, paus tersebut pada kenyataannya tak bisa menelan manusia, melansir laman resmi GREMM.

Menurut Celia, kerongkongan paus biru hanya berukuran 15 hingga 25 cm. Oleh karena itu, paus tak bisa menelan sesuatu yang lebih besar dari bola pantai.

"Kalau seseorang menghalangi pintu masuk ke kerongkongan, paus tidak akan tersedak! Tidak seperti manusia, kerongkongan dan trakea [paus] tidak terhubung," jelas dia.

Hasil penelitian juga memaparkan bahwa paus bukan pemangsa manusia. Celia mengatakan ada jenis paus yang memiliki gigi untuk berburu mangsa, tapi mereka tidak mengunyahnya, melainkan menelan bulat-bulat.

Paus sperma, yang terbesar dari semua paus bergigi, mampu memakan cumi-cumi raksasa dan tentunya secara teori juga manusia. Sementara, paus pembunuh berburu dengan memakan hewan yang lebih besar, tapi manusia tidak masuk dalam daftar makanan mereka.

"Mereka tidak bisa salah menelan manusia, tapi mereka bisa mencabik-cabik kita. Perlu dicatat bahwa hingga saat ini, tidak ada serangan paus sperma atau paus pembunuh yang bertujuan memakan daging manusia," jelas Celia.

Dari 90 spesies paus yang diketahui, paus sperma kemungkinan satu-satunya yang dapat menelan manusia lantaran punya kerongkongan besar.

Namun begitu, Rob Deaville dari Zoological Society of London's Cetacean Strandings Investigation Programme, mengatakan "kebanyakan orang tidak pernah mendapat kesempatan melihat paus sperma."

Pasalnya, paus sperma tersebar rata-rata hampir di seluruh dunia.

Tak bisa bertahan lama

Jika memang manusia tertelan dalam peluang amat kecil itu, bisakah bertahan di perut paus?

Celia menjelaskan manusia tak akan mungkin bertahan lama di dalamnya. Pertama, tidak ada udara atau oksigen di perut mereka, jadi manusa tidak bisa bernapas jika masuk ke dalam perut paus.

"Selain itu, paus adalah karnivora, jadi kita akan dicerna oleh enzim di perutnya," pungkas dia.

[Gambas:Video CNN]



(dmi/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat