yoldash.net

NASA PHK Ratusan Karyawan di Tengah Misi Ambisius di Mars

Ratusan pekerja laboratorium JPL NASA diberhentikan imbas ketidakpastian anggaran di tengah misi-misi antariksa ambisius.
Ilustrasi. NASA ternyata tak kebal PHK. (AP/VALENTIN FLAURAUD)

Jakarta, Indonesia --

NASA, lembaga antariksa AS, pun tidak kebal terhadap PHK. Lembaga tersebut mengaku memangkas 530 karyawan (8 persen) di tim Jet Propulsion Laboratory (JPL) di California di tengah ketidakpastian anggaran.

"Para staf JPL sudah diberitahu bahwa pengurangan tenaga kerja akan berdampak pada sekitar 530 kolega kami, dampaknya sekitar 8 persen, ditambah sekitar 40 anggota tambahan tenaga kerja kontraktor kami," kata NASA dalam sebuah pernyataan.

JPL NASA merupakan laboratorium yang didanai NASA yang fungsinya adalah pembangunan dan pengoperasian pesawat ruang angkasa robotik planet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, laboratorium ini juga melakukan misi orbit Bumi dan astronomi serta bertanggung jawab dalam oprasional NASA Deep Space Network, jaringan komunikasi antariksa.

ADVERTISEMENT

Ketidakpastian mengenai anggaran yang akan dialokasikan Kongres untuk NASA pada 2024 menjadi faktor utama dalam pemangkasan tersebut.

"Setelah melakukan semua tindakan lain untuk menyesuaikan dengan anggaran yang lebih rendah dari NASA, dan tidak adanya alokasi FY24 (Tahun Fiksal 2024) dari Kongres, kami harus membuat keputusan sulit untuk mengurangi tenaga kerja JPL melalui PHK," kata NASA.

"Dampaknya akan terjadi di bidang teknis dan pendukung Lab. Ini adalah penyesuaian yang menyakitkan namun perlu yang akan memungkinkan kita untuk mematuhi alokasi anggaran sambil melanjutkan pekerjaan penting kita untuk NASA dan negara kita."

Badan tersebut diperkirakan akan menerima sekitar US$300 juta untuk Mars Sample Return (MSR), sebuah misi ambisius untuk meluncurkan pendarat dan pengorbit ke planet merah itu pada 2028 dan membawa kembali sampel tanahnya.

Dalam proposal anggaran 2024, NASA meminta kurang dari US$950 juta untuk proyek tersebut.

"Meskipun kami masih belum mendapatkan alokasi tahun fiskal 2024 atau keputusan akhir dari Kongres mengenai alokasi anggaran Pengembalian Sampel Mars (MSR), kami kini berada dalam posisi di mana kami harus mengambil tindakan signifikan lebih lanjut untuk mengurangi pengeluaran kami," Direktur JPL Laurie Leshin tulisnya dalam sebuah memo.

"Dengan ketiadaan alokasi dana, dan meskipun kami berharap kami tidak perlu mengambil tindakan ini, kami sekarang harus bergerak maju untuk melindungi diri dari pemotongan yang lebih besar lagi jika kami harus menunggu," lanjutnya, dikutip dari Endgadget.

NASA belum memberikan perkiraan biaya penuh untuk misi MSR, meskipun laporan independen memperkirakan nilainya antara US$8 miliar dan US$11 miliar.

Dalam rancangan anggaran 2024, subkomite Alokasi Senat memerintahkan NASA untuk menyerahkan rencana pendanaan MSR dari tahun ke tahun. Jika badan tersebut tidak melakukan hal tersebut, subkomite memperingatkan misi tersebut dapat dibatalkan.

Ancaman dan minimnya anggaran itu terlepas dari kesuksesan misi Mars sejauh ini. Penjelajah Perseverance menggali beberapa sampel tanah yang mengandung bukti bahan organik dan memerlukan analisis lebih dekat jika NASA dapat membawanya kembali ke Bumi.

Sampel tersebut dapat membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang Mars, seperti apakah planet tersebut pernah menampung kehidupan.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat