yoldash.net

Investigasi Dugaan Kebocoran Data, KAI Gaet BSSN dan Polri

KAI gandeng BSSN serta kepolisian untuk menginvestigasi dugaan kebocoran data yang tengah terjadi.
Executive Vice President, Information Technology KAI Albertus Indarko Wiyogo, menyebut pihaknya menggandeng BSSN dan Polri usut dugaan kebocoran data. (Foto: CNN Indonesia/ Loamy Noprizal)

Jakarta, Indonesia --

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta kepolisian untuk menginvestigasi dugaan kebocoran data yang tengah terjadi. Saat ini, KAI masih menginvestigasi dugaan kebocoran data yang terjadi.

"Kami belum bisa menentukan [investigasi sampai kapan]. Yang jelas kami bekerjasama dengan banyak pihak, kami tidak bisa menyebutkan, tapi salah satunya dengan BSSN juga kemudian cybercrime Bareskrim dan beberapa institusi lain," ujar Albertus Indarko Wiyogo, Executive Vice President, Information Technology, Kereta Api Indonesia di sela-sela konferensi pers Kolaborasi Oracle dan PT. KAI di kantor Oracle, Rabu (17/1).

Indarko mengatakan KAI dan sejumlah pihak masih melakukan investigasi, dan hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan data penumpang maupun karyawan terekspos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Posisi saat ini masih investigas, jadi kalau dari bukti-bukti yang ada belum ada evidence yang menyatakan bahwa data pribadi penumpang maupun karyawan terekspos. Jadi sampai saat ini sampai investigasi sumber. jadi belum ya tadi belum ada bukti jelas ada kebocoran data pribadi karyawan dan penumpang," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, akun X @TodayCyberNews membagiakan tangkapan layar halaman situs web yang menginformasikan KAI telah diretas pada Minggu (14/1).

"Pelanggaran Data di PT Kereta Api Indonesia (https://kai.id). Sebuah kelompok peretas mengklaim telah mengakses data sensitif, termasuk informasi karyawan, detail pelanggan, dan lainnya dari perusahaan kereta api Nasional Indonesia," tulis akun tersebut.

Migrasi data

Dalam kesempatan yang sama, Indarko juga menjelaskan terkait migrasi beban kerja sistem tiket kereta api on-premise-nya dari Oracle Exadata ke Oracle Exadata Cloud@Customer di Oracle Cloud Infrastructure (OCI).

Hal tersebut diklaim telah menghasilkan peningkatan kinerja operasional KAI sebesar 50 persen, sehingga memungkinkan PT. KAI untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan penumpang sebesar 15 persen dibandingkan sebelum masa pandemi Covid-19.

"Pemindahan beban kerja sistem tiket kereta api KAI ke cloud telah merevolusi sistem operasi kereta api kami. Oracle telah menjadi penyedia teknologi yang luar biasa bagi kami selama lima tahun terakhir dengan solusi database-nya dan kini, Oracle Exadata Cloud@Customer telah terbukti menjadi platform terbaik untuk strategi digitalisasi jangka panjang kami," kata Indarko.

"Meningkatkan kinerja operasional kami sebesar 50 persen dan meningkatkan kapasitas manajemen penumpang sebesar 15 persen dalam hitungan bulan, yang didukung dengan berbagai tingkat keamanan database, bukanlah hal yang mudah," tambahnya.

Penggunaan solusi Cloud oleh PT. KAi ini juga diklaim memberikan penghematan biaya sebesar 30 persen.

Selain itu, dengan Oracle Exadata Cloud@Customer, KAI memiliki akses ke platform database Exadata yang disediakan sebagai layanan cloud di data center-nya sendiri untuk memenuhi persyaratan kedaulatan dan kepatuhan data lokal.

Dalam acara yang sama, Managing Director Oracle Indonesia Rusly Askar mengatakan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara memiliki misi untuk melakukan transformasi digital pada pemerintahannya, salah satunya pada layanan publik.

"Layanan publik membutuhkan sistem cloud terintegrasi yang dapat diperbarui secara mandiri dengan inovasi-inovasi baru, memberikan kinerja yang handal, dan memungkinkan para staf untuk memberikan informasi dan layanan yang lebih baik kepada masyarakat," ujarnya.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat