yoldash.net

Amaterasu, Salah Satu Energi Terbesar Angkasa Terdeteksi Hujani Bumi

Partikel langka dan berenergi amat tinggi yang berasal dari luar angkasa, Amaterasu, jatuh ke Bumi. Dari mana sumbernya?
Ilustrasi. Partikel berenergi tinggi dari angkasa jatuh ke Bumi. (Diolah dari iStock)

Jakarta, Indonesia --

Para astronom mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat tinggi jatuh ke Bumi. Fenomena ini sempat memicu kebingungan karena partikel tersebut berasal dari wilayah luar angkasa yang tampaknya kosong.

Partikel itu, yang diberi nama Amaterasu, diambil dari nama dewi matahari dalam mitologi Jepang, merupakan salah satu sinar kosmik berenergi tertinggi yang pernah terdeteksi.

Hanya peristiwa kosmik yang paling kuat, pada skala yang jauh melampaui ledakan bintang, yang diperkirakan mampu menghasilkan partikel energik seperti itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dikutip dari The Guardian, Amaterasu tampaknya muncul dari Local Void, sebuah area ruang kosong yang berbatasan dengan galaksi Bima Sakti.

ADVERTISEMENT

"Anda menelusuri lintasannya hingga ke sumbernya dan tidak ada energi yang cukup tinggi untuk menghasilkannya," kata John Matthews, dari University of Utah, yang juga salah satu penulis makalah di jurnal Science yang mengungkap temuan tersebut.

"Itulah misterinya, apa yang sebenarnya terjadi?" lanjut dia.

Partikel Amaterasu memiliki energi melebihi 240 exa-electron volt (EeV), jutaan kali lebih banyak daripada partikel yang dihasilkan di Large Hadron Collider, akselerator paling kuat yang pernah dibuat, di Eropa, atau setara dengan energi bola golf yang melaju dengan kecepatan 95 mph (152,88 km per jam).

Ia berada di urutan kedua setelah partikel Oh-My-God, sinar kosmik berenergi ultra tinggi lainnya yang mencapai 320 EeV yang terdeteksi pada 1991.

"Benda-benda yang dianggap energik, seperti supernova, ternyata tidak cukup energik untuk hal ini," kata Matthews, "Anda memerlukan energi dalam jumlah besar, medan magnet yang sangat tinggi, untuk membatasi partikel saat ia dipercepat."

Toshihiro Fujii, profesor di Universitas Metropolitan Osaka di Jepang, mengaku sempat menduga ada kesalahan deteksi energi.

"Ketika saya pertama kali menemukan sinar kosmik berenergi sangat tinggi ini, saya pikir pasti ada kesalahan, karena ini menunjukkan tingkat energi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tiga dekade terakhir," ucapnya.

Para ahli mengungkap tersangka sumber energi besar ini adalah lubang hitam supermasif di jantung galaksi lain.

Di entitas kosmik yang sangat besar ini, materi dilepaskan kembali ke struktur subatomnya, dan proton, elektron, serta inti atom terlempar ke seluruh alam semesta dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan cahaya.

Sinar kosmik, gema dari peristiwa langit yang dahsyat, pun menghujani Bumi hampir terus-menerus dan dapat dideteksi oleh instrumen buatan manusia seperti observatorium Telescope Array di Utah, AS, yang juga menemukan partikel Amaterasu ini.

Di bawah ambang batas energi tertentu, jalur terbang partikel-partikel ini menyerupai bola di mesin pinball yang bergerak zig-zag melawan medan elektromagnetik melalui latar belakang gelombang mikro-kosmik.

Namun, partikel-partikel dengan energi tingkat Oh-My-God atau Amaterasu diperkirakan akan meledak melalui ruang antargalaksi yang relatif tidak terpengaruh oleh medan magnet galaksi dan ekstra-galaksi, yang berarti asal usulnya dapat dilacak.

Ruang kosong

Menelusuri lintasannya ke arah belakang mengarah ke ruang kosong. Senada, partikel Oh-My-God tidak memiliki sumber yang jelas.

Para ilmuwan berpendapat bahwa hal ini mungkin menunjukkan defleksi atau penyimpangan magnet yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan, sumber tak dikenal di Local Void, atau pemahaman yang tidak lengkap tentang fisika partikel berenergi tinggi.

"Peristiwa ini sepertinya datang dari tempat yang sangat berbeda di langit. Sepertinya tidak ada satu sumber yang misterius," kata John Belz dari University of Utah, salah satu penulis makalah tersebut.

"Bisa jadi cacat pada struktur ruang-waktu, tabrakan dawai kosmik. Maksud saya, saya hanya melontarkan ide-ide gila yang muncul dari orang-orang karena tidak ada penjelasan yang konvensional."

Teleskop Array diposisikan secara unik untuk mendeteksi sinar kosmik berenergi sangat tinggi.

Letaknya sekitar 1.200 m (4.000 kaki), titik ketinggian yang memungkinkan partikel sekunder berkembang secara maksimal, tetapi sebelum mereka mulai runtuh.

Lokasinya di Gurun Barat Utah memberikan kondisi atmosfer yang ideal dalam dua hal: udara kering sangat penting karena kelembapan akan menyerap sinar ultraviolet yang diperlukan untuk deteksi.

Selain itu, langit gelap di wilayah ini sangatlah penting, karena polusi cahaya akan menimbulkan terlalu banyak kebisingan dan mengaburkan sinar kosmik.

Telescope Array sedang melakukan perluasan yang diharapkan para astronom dapat membantu memecahkan kasus ini. Setelah selesai, 500 detektor sintilator baru akan memperluas Telescope Array hingga seluas 2.900 km2.

[Gambas:Video CNN]



(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat