Mengenal 'Benteng' Israel Iron Dome, Kenapa Bisa Dibobol Hamas? - Halaman 2
IDF mengklaim Iron Dome memiliki tingkat keberhasilan 85-90 persen dalam mencegat rudal yang masuk. Sistem ini sangat diakui dan tingkat keberhasilannya selama satu dekade terakhir telah menarik perhatian internasional.
Rafael mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan dua baterai Iron Dome ke Angkatan Darat AS, dan Ukraina juga telah mencari pasokan dalam perangnya dengan Rusia. Tetapi seperti sistem pertahanan udara lainnya, sistem ini memiliki kelemahan.
Hal ini terlihat ketika sistem ini "kewalahan" menghadapi serangan mendadak Hamas pada akhir pekan lalu, kata Malcolm Davis, analis senior di bidang strategi pertahanan di Australian Strategic Policy Institute.
Kelompok militan itu mengklaim sekitar 5.000 roket diluncurkan ke Israel dalam waktu sekitar 20 menit. IDF memperkirakan 2.200 roket ditembakkan, tetapi tidak merilis angka berapa banyak yang berhasil dicegat.
Berbagai laporan menyebut roket-roket tersebut ditembakkan ke arah Israel selatan dan tengah, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem. Satu rudal menghantam sebuah rumah sakit di kota pesisir Israel, Ashkelon, kata para pejabat Israel.
Davis mengatakan serangan ribuan roket Hamas itu dimaksudkan untuk mengurangi jumlah pencegat rudal dalam sistem Israel.
"Anda telah melihat rekaman rudal pencegat [Israel] yang meledakkan roket Hamas di udara, tapi jumlah rudal pencegat ini terbatas," kata Davis.
"Jadi salah satu cara untuk mengalahkannya adalah dengan membuatnya kewalahan. Dan itu adalah kelemahan dari sistem pertahanan udara mana pun," lanjutnya.
Kendati demikian, Shoebridge mengatakan bahwa serangan itu bukanlah kegagalan sistem Iron Dome. Menurutnya sistem yang paling efektif pun bisa kesulitan ketika mendapat serangan berulang kali.
"Dari apa yang saya lihat, pertahanan udara masih sangat mengesankan, ketika saya melihat kerusakan dan kehancuran yang cukup terbatas dari roket dan rudal."
Bisakah bertahan?
Kegagalan Iron Dome menangkis rentetan roket Hamas pada akhir pekan lalu tentu menjadi sorotan dunia. Sistem super canggih ini bahkan diprediksi bakal kewalahan jika Hamas dan kelompok militan Muslim Syiah, Hizbullah terlibat dalam peperangan ini.
Davis mengatakan ada kemungkinan serangan rudal di Israel akan menjadi "jauh lebih serius" jika Hizbullah terlibat. Ia mengatakan bahwa Hizbullah memiliki jumlah roket dan rudal hingga 150.000 buah, dan memiliki kemampuan untuk menyerang di seluruh wilayah Israel.
Sedangkan, Hamas hanya memiliki kemampuan terbatas untuk menyerang, misalnya, hingga Tel Aviv.
"Masalah yang akan dihadapi Israel adalah jika Hizbullah terlibat - yang tampaknya mungkin terjadi - maka Israel akan menghadapi serangan rudal yang jauh lebih besar dengan rudal yang jauh lebih canggih," kata Davis.
"Jika Hizbullah terlibat dan Iran terlibat, maka ini akan menjadi konflik yang jauh lebih besar," ungkap dia.
Dia mengatakan bahwa Israel dapat mendatangkan sistem pertahanan rudal balistik tambahan, tetapi jumlahnya juga terbatas.
"Ini benar-benar menjadi 'sejauh mana mereka dapat menyerap kerusakan dari sejumlah besar rudal?" pungkasnya.
Terkini Lainnya
Bisakah bertahan?
FOTO: Proyek Arkeologi Israel Diduga Jadi Kedok Caplok Palestina
FOTO: Israel Uji Coba Taksi Drone Keliling Yerusalem
FOTO: Tampilan Drone Tempur Iran, Diklaim Mampu Jangkau Israel
FOTO: Terungkap, 125 Makam dan 2 Sarkofagus Romawi Kuno di Palestina
Wakil Menteri Palestina Tewas Imbas Bombardir Israel ke Sekolah Gaza
Pakar Nilai Iron Dome Israel Bisa KO Cegat Rudal-rudal Hizbullah
Bagaimana Posisi PM Inggris Terpilih Keir Starmer bagi Palestina?
Liga Arab Sepakat Boikot Perusahaan Israel dan Sekutu