yoldash.net

Sampai Kapan Efek El Nino Bertahan di Indonesia Tahun ini?

El Nino, fenomena yang bikin hujan makin hilang, diprediksi mencapai puncaknya pada Agustus hingga September. Sampai kapan berefek di RI?
Ilustrasi. El Nino bisa bertahan sampai kapan? (Adhi Wicaksono)

Jakarta, Indonesia --

Fenomena iklim yang membuat penurunan curah hujan, El Nino, diprakirakan akan terjadi hingga akhir tahun dengan puncaknya pada Agustus hingga September.

"El Nino masih akan bertahan sampai akhir tahun. Tapi dampaknya seiring dengan datangnya musim hujan makin berkurang. Sebab November sudah ada mulai hujan," ungkap Fachri Radjab, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam sebuah diskusi daring, Senin (31/8).

Saat ini, 63 persen wilayah tanah air sudah masuk musim kemarau dan terdampak El Nino.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BMKG membuat zona musim atau ZOM, kita membagi ZOM di Indonesia menjadi 699. Saat ini sudah 63 persen dari 699 itu yang sudah memasuki periode kemarau," tutur Fachri.

ADVERTISEMENT

"Artinya, yang sudah terdampak langsung dari El Nino itu sudah sekitar 63 persen wilayah zona musim tadi," imbuhnya.

El Nino adalah fenomena atmosfer yang disebabkan oleh peningkatan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian timur. Peningkatan suhu ini membuat berkurangnya udara basah yang dibawa ke wilayah Indonesia.

Dengan demikian, udara yang masuk ke wilayah Indonesia relatif kering dan membuat beberapa perubahan seperti curah hujan yang berkurang, tutupan awan yang berkurang, dan suhu yang semakin tinggi.

"Di Indonesia dampak yang paling terasa adalah berkurangnya curah hujan. Ketika kita di musim kemarau ditambah El Nino, jadi semakin kering wilayah kita," ujar Fachri.

Beberapa daerah yang akan terdampak cukup kuat adalah sebagian besar wilayah Sumatra seperti Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung.

Seluruh Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara diprediksi memiliki curah hujan paling rendah dan berpotensi mengalami musim kering yang ekstrem.

Selain wilayah-wilayah tersebut, prakiraan curah hujan bulanan BMKG menunjukkan sebagai besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan bulanan kategori rendah bahkan sebagian lainnya akan mengalami kondisi tanpa hujan sama sekali hingga Oktober nanti.

"Jadi harus tetap waspada akan potensi terjadinya kekeringan," kata Fachri.

Sektor paling terdampak dari fenomena El Nino adalah sektor pertanian, terutama tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air. Rendahnya curah hujan pastinya akan mengakibatkan lahan pertanian kekeringan dan dikhawatirkan menyebabkan gagal panen.

BMKG pun mendorong pemerintah daerah, khususnya bagi daerah yang diprediksi terdampak serius untuk melakukan langkah mitigasi dan aksi kesiapsiagaan secepat mungkin.

Misalnya, melakukan gerakan panen hujan, memasifkan gerakan hemat air, dan menyiapkan tempat cadangan air untuk puncak kemarau.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat