yoldash.net

Indonesia Ajak Dunia Atasi Kesenjangan Digital Global di HLS-ITU 2023

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut, akses digital yang merata, memadai, aman serta terjangkau merupakan fondasi kemajuan dan kesejahteraan global.
Sekjen Mira Tayyiba dalam High Level Segment of the International Telecommunication Union (HLS-ITU) Council 2023 di Jenewa, Swiss, Selasa (11/7). (Foto: Kominfo)

Jakarta, Indonesia --

Indonesia mendorong negara-negara di dunia agar terus memperkuat kolaborasi guna memperkecil jarak kesenjangan digital, sehingga setiap bangsa dapat saling terhubung melalui berbagai forum internasional.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mira Tayyiba memaparkan bahwa saat ini terdapat 2,7 miliar jiwa di penjuru dunia yang belum memiliki konektivitas digital, di mana akses digital yang merata, memadai, aman serta terjangkau merupakan fondasi kemajuan dan kesejahteraan global.

Mira menyatakan, jika tidak ada tindakan nyata terkait situasi ini, kesenjangan digital dan ketidaksetaraan itu akan terus meluas di masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun benar bahwa teknologi digital membuka berbagai peluang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan nilai tambah ekonomi, perlu dicatat bahwa disrupsi teknologi memiliki kecenderungan yang tidak netral, yakni menciptakan pihak yang diuntungkan dan pihak yang dirugikan," kata Mira dalam High Level Segment of the International Telecommunication Union (HLS-ITU) Council 2023 di Jenewa, Swiss, Selasa (11/7).

Mira juga menyatakan bahwa nilai-nilai inklusivitas dan pemberdayaan dalam membangun konektivitas digital bagi semua orang adalah penting. Selain itu, pembekalan literasi dan keterampilan digital kepada masyarakat, serta upaya menjaga ruang digital agar aman dan produktif pun tak kalah penting.

ADVERTISEMENT

"Indonesia berpandangan bahwa dalam membangun konektivitas digital yang bermakna sekaligus universal, diperlukan pula tata kelola data yang adil dan transparan," katanya.

Dalam HLS-ITU yang merupakan rangkaian Sidang Dewan ITU Tahun 2023, Mira menegaskan bahwa ITU, agensi yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki peran vital, yakni untuk memastikan konektivitas digital dapat digunakan secara aman untuk produktivitas masyarakat.

"Tidak hanya itu, Indonesia juga memandang bahwa ketersediaan kerangka kerja yang mampu melindungi masyarakat dari penyalahgunaan atau penyelewengan teknologi digital adalah penting untuk dikembangkan di tingkat global," papar Mira.

Pada kesempatan yang sama, Mira pun mengungkap berbagai kolaborasi pemerintah Indonesia bersama sejumlah pihak, termasuk sektor privat, akademisi, media, hingga komunitas guna mewujudkan konektivitas digital secara universal.

Kolaborasi tersebut antara lain adalah peluncuran Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1), pelatihan dan lokakarya digital bagi para pembuat kebijakan, serta pemberdayaan UMKM agar memiliki daya saing di era digital.

Adapun kehadiran Indonesia dalam HLS-ITU sebagai bagian dari peran sebagai Dewan ITU Region E, di mana pada Oktober 2022 lalu, Indonesia kembali terpilih menjadi dewan untuk kawasan Asia-Australasia sampai tahun 2026, melanjutkan tren yang telah berjalan selama empat dekade sejak 1982 silam.

(rea/rea)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat