yoldash.net

Baterai Hp Mestinya Mudah Diganti, Uni Eropa Ungkap Alasannya

Tren smartphone saat ini adalah memiliki baterai yang tersembunyi, butuh obeng bentuk aneh untuk membukanya. Uni Eropa memberi pencerahan soal kerumitan ini.
Ilustrasi. Uni Eropa mewajibkan perusahaan smartphone membuat baterai perangkatnya bisa diganti. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)

Jakarta, Indonesia --

Parlemen Uni Eropa baru-baru ini mengadakan voting yang mengharuskan pabrikan smartphone menggunakan baterai yang bisa diganti di perangkat mereka. Apa alasan di balik kewajiban tersebut?

Dilansir The Verge, Uni Eropa telah mengadakan voting yang mengharuskan baterai pada smartphone mudah diganti oleh pengguna per tahun 2027. Uni Eropa beralasan baterai yang mudah diganti akan lebih menguntungkan bagi lingkungan dan pengguna.

Mengutip situs resmi Uni Eropa, ada 578 peserta yang pro, 9 kontra, dan 20 abstain saat pengambilan suara. Setelah pemungutan suara berakhir, parlemen Uni Eropa akan secara formal membuat teks undang-undangnya sebelum dipublikasikan di jurnal resmi Uni Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cristina Ganapini, koordinator Right to Repair Europe, mengatakan ada aturan legislatif lain yang sedang digodok oleh parlemen Uni Eropa, yang disebut dengan Ecodesign for Smartphones and Tablets.

Di dalam draf, tertera peraturan yang sama terkait baterai. Dalam peraturan tersebut juga dicantumkan bahwa baterai harus bisa diganti "tanpa bantuan alat atau satu set alat yang dipasok bersamaan dengan produk atau suku cadang atau alat dasar."

ADVERTISEMENT

Undang-undang itu juga mencantumkan peraturan soal suku cadang yang harus tersedia paling tidak hingga tujuh tahun setelah sebuah smartphone dirilis. Lebih lanjut, ada pula pasal yang menyebut "proses penggantian baterai harus bisa dilakukan oleh orang awam."

Undang-undang tersebut saat ini sedang diteliti oleh Parlemen dan Dewan Eropa, dan Ganapini mengharapkannya untuk disahkan pada bulan September tahun ini, dengan persyaratan penggantian baterai smartphone mulai berlaku satu setengah tahun kemudian.

Peraturan soal baterai smartphone ini dianggap penting karena lebih ketat daripada undang-undang soal desain ramah lingkungan (ecodesign).

Pasalnya, undang-undang tersebut tidak menyediakan celah untuk pabrikan smartphone menghindari pembuatan baterai yang mudah diganti dengan membuatnya lebih tahan lama.

Dalam undang-undang ecodesign, diatur bahwa baterai harus bertahan di angka 83 persen dari kapasitas awal setelah 500 kali siklus pengisian ulang dan 80 persen setelah 1.000 kali pengisian.

Ditambah lagi, smartphone juga harus "tahan debu dan terlindung dari perendaman dalam air hingga kedalaman satu meter selama minimal 30 menit."

"Kami lebih memilih peraturan soal ketahanan berjalan bersamaan dengan persyaratan perbaikan daripada menukar salah satunya dengan para pabrikan," kata insinyur kebijakan perbaikan iFixit, Thomas Opsomer.

"Konon, kapasitas 83 persen setelah 500 siklus dan kapasitas 80 persen setelah 1000 siklus adalah persyaratan yang cukup ambisius; itu mungkin setara setidaknya lima tahun penggunaan," katanya lagi.

[Gambas:Video CNN]

(lth/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat