yoldash.net

Apakah Ular Punya Telinga?

Ular kerap mengandalkan indra penciuman untuk berburu. Apakah itu berarti mereka tak memerlukan pendengaran?
Ilustrasi. Pakar jelaskan mekanisme indra pendengaran ular. (Sponchia/Pixabay)

Jakarta, Indonesia --

Tubuh ular terlihat lurus-lurus saja tanpa variasi organ mencolok seperti kaki dan daun telinga. Bagaimana dia mendengar? Simak penjelasan pakar berikut.

Binatang melata ini mengandalkan indra penciuman untuk berburu, meski sesekali menggunakan penglihatan dan suara. Seperti kebanyakan reptil, ular tidak punya struktur internal kuping kendati mereka memilik tulang telinga di kepalanya yang digunakan untuk mendengar. 

"Ketika Anda berpikir tentang hewan, apakah itu anjing atau kelinci, mereka mendengar suara dari arah yang berbeda dan menggeser telinga eksternal mereka untuk menangkap suara itu dengan lebih baik," kata Sara Ruane, herpetolog Field Museum, Chicago, Amerika Serikat seperti dilansir Live Science. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :

Pada makhluk hidup yang normal, telinga terdiri dari tiga bagian utama. Telinga luar memfokuskan suara pada gendang telinga, yang memisahkan telinga luar dari telinga tengah.

ADVERTISEMENT

Telinga tengah berisi tiga tulang yang mengirimkan suara dari gendang telinga ke telinga bagian dalam melalui getaran.

Telinga bagian dalam mengubah getaran ini menjadi impuls saraf yang berjalan ke otak.

Menurut sebuah studi di Journal of Experimental Biology yang terbit 2012, ular tidak memiliki telinga luar dan telinga tengah. Namun, mereka memiliki satu tulang telinga yang menghubungkan telinga bagian dalam ke rahang.

Karena pengaturan tersebut, ular tidak memiliki pendengaran yang sangat sensitif terutama pada frekuensi tinggi.

Sebelumnya, para peneliti mengira ular hanya merespons gelombang suara berfrekuensi rendah yang menciptakan getaran tanah yang dapat dideteksi.

Akan tetapi, penelitian pada 2023 di jurnal PLOS One menguji lima genera (bentuk jamak dari genus) ular dan menemukan bahwa hewan itu merespons suara di udara pada frekuensi pendengaran hingga 450 Hertz.

Namun, ular mungkin paling sensitif terhadap suara berfrekuensi lebih rendah. Sebagai contoh, ular sanca kembang mendengar frekuensi antara 80 dan 160 Hz, yang ditransmisikan melalui tanah.

Sebagai perbandingan, rentang frekuensi normal manusia adalah 20 Hz hingga 20.000 Hz.

"Jika Anda sedang berenang dan masuk ke dalam air, dan seseorang yang berdiri di samping kolam berteriak kepada Anda, Anda akan mendengarnya," kata Ruane.

Rentang pendengaran yang sempit ini tidak menjadi masalah bagi ular, sebagian karena mereka tidak menggunakan vokalisasi untuk berkomunikasi satu sama lain.

Vokalisasi yang mereka buat, seperti mendesis atau menggeram, berada pada frekuensi yang lebih tinggi daripada yang mereka dengar dan mungkin ditujukan untuk predator burung dan mamalia.

Lihat Juga :

Alasan yang lebih besar mengapa ular tidak membutuhkan pendengaran yang sensitif adalah karena mereka mengandalkan indera lainnya. Indera penciuman mereka sangat berguna.

"Ular menjulurkan lidah mereka, mengambil semua molekul bau yang ada di udara di sekitarnya, membawanya kembali ke organ khusus yang mereka miliki untuk memprosesnya, dan ke otak mereka," kata Ruane

(can/lth)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat