yoldash.net

Admin Forum Hacker Bisa Raup Rp15 Juta per Hari, Simak Cara Kerjanya

Pompompurin, admin situs jual beli bocoran data BreachForums, mengaku mendapat sekitar Rp15 juta per hari dari jasa sebagai middleman.
Ilustrasi, Admin forum hacker jelaskan penghasilan per harinya. (iStockphoto)

Jakarta, Indonesia --

Conor Brian Fitzpatrick (20) alias pompompurin, warga AS yang jadi pendiri forum gelap BreachForums, mengaku mendapatkan sekitar US$1.000 atau sekitar Rp15 juta per hari dari layanan perantara transaksi gelap.

Sebelumnya, Fitzpatrick ditangkap Biro Investigasi Federal (FBI), Rabu (15/3), terkait kasus penjualan data atau perangkat yang tidak sah. Usai dilepas dengan uang jaminan, ia hadir di persidangan pada Jumat (24/3). 

Dikutip dari dokumen persidangan distrik timur Virginia, AS, pompompurin alias pom mengoperasikan layanan perantara di BreachForums dua hingga tiga transaksi sehari. Transaksi itu melibatkan pembelian dan penjualan data hasil pembobolan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fitzpatrick menyatakan tidak mengenakan biaya untuk layanan perantara, tetapi dia mengenakan biaya untuk kredit dan peningkatan keanggotaan di BreachForums," menurut dokumen itu.

"Dia memperkirakan mendapatkan sekitar US$1.000 per hari dari BreachForums, dan dia menggunakan uang ini untuk mengelola BreachForums dan membeli domain lain," lanjut keterangan persidangan itu.

ADVERTISEMENT

Dokumen yang sama mengungkapkan pom untuk memfasilitasi transaksi di forum mulanya menawarkan untuk bertindak sebagai perantara tepercaya alias layanan escrow antara pembeli dan penjual informasi.

Misalnya, 9 Agustus 2022, pompompurin resmi mengumumkan layanan perantaranya dan menerima mata uang kripto dari pembeli dan penjual file. Dalam unggahan itu, dia mengaku melakukan lebih dari transaksi senilai US$430 ribu tanpa masalah.

Dokumen pengadilan mengungkap layanan pom itu salah satunya adalah pembeli membeli PII (personal identifiable information, data diri pribadi), termasuk nomor rekening bank.

Pemeriksaan FBI terhadap data yang dijual oleh akun expo2020 itu berisi PII sejumlah besar warga AS, termasuk nama lengkap, alamat email, nomor telepon, alamat fisik, tanggal lahir, nomor jaminan sosial, nomor SIM, nama bank, nomor perutean bank, dan nomor rekening bank.

Tim FBI berpura-pura sebagai pembeli dan membayar sekitar US$5.000 untuk membeli data sekitar 15 juta orang AS itu. "Pompompurin setuju untuk bertindak sebagai escrow untuk transfer dana untuk memastikan data yang dibeli itu."

Penjahat kena tipu

Dikutip dari siaran pers Kaspersky, Agen Escrow adalah perantara pihak ketiga yang terlibat dalam kesepakatan tersebut untuk mengontrol pemenuhan perjanjian dan mengurangi risiko kecurangan.

Mereka bermitra dengan penjahat dunia maya yang ingin menjual atau membeli data, layanan, atau menjalin kemitraan. "[Escrow] biasanya menghasilkan tiga hingga 15 persen dari transaksi."

Laporan terbaru oleh tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence menyebut sesama penjahat dunia maya juga bisa saling tipu.

"Ahli menemukan postingan berupa tuduhan terhadap agen Escrow resmi dari dua forum gelap (termasuk yang populer) karena tidak membayar total US$170.000 (sekitar Rp2,6 miliar) dalam empat transaksi," demikian pernyataan Kaspersky.

"Baik penjual maupun pembeli, serta agen Escrow, dapat melanggar pengaturan kesepakatan, terutama jika menyangkut jumlah yang besar."

Terlepas dari itu, Kaspersky menemukan ages Esrow kian populer. Itu dilihat dari jumlah pesan yang menyebutkan penggunaan agen Escrow (atau istilah lain seperti penjamin dan perantara) mencapai lebih dari satu juta selama periode Januari 2020 hingga Desember 2022.

Rinciannya, tahun 2020 mencapai 337.613 pesan, 2021 503.719 pesan, 2022 312.740 pesan.

"Layanan Escrow bermunculan bersamaan, tetapi aktivitas penipuan yang terkait dengannya juga sering terjadi, sehingga mengganggu ekosistem di darknet," kata Chris Connell, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik.

"Hal ini membuat para penjahat dunia maya yang merupakan biang dari masalah keamanan siber juga akhirnya mengkhawatirkan masalah keamanan mereka sendiri," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat