yoldash.net

Jakarta, Indonesia --

Dalam berbagai film, Tyrannosaurus rex dan megalodon adalah bintang fiksi ilmiah yang dideskripsikan punya gigitan yang ganas. Di dunia nyata, siapa sebenarnya yang punya gigitan terkuat?

Sejumlah hewan memang dikenal dengan gigitan yang sangat kuat yang digunakan untuk berburu. Dari sederet satwa itu, peneliti menobatkan buaya air asin sebagai hewan dengan gigitan terdahsyat.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers, kekuatan gigitan adalah kekuatan yang dihasilkan oleh otot dan tulang rahang atas dan bawah saat hewan menggigit.

Lihat Juga : Mengingat Pesan Hawking saat Kecerdasan Buatan Makin Canggih

Hewan dengan kekuatan gigitan yang kuat biasanya tidak memiliki masalah dalam mencengkeram mangsa yang meronta. Beberapa pemangsa bahkan mampu menerobos kulit pelindung yang kuat dari mangsa mereka.

Lewat sebuah penelitian kolaborasi di 2012, para ahli dari Florida State University, St. Augustine Alligator Farm Zoological Park, hingga California State Polytechnic University, AS, mengungkap buaya air asin (Crocodylus porosus) memiliki kekuatan gigitan terkuat yang pernah diketahui.

Kekuatannya, menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS One itu, mencapai 16.460 newton (setara dengan sekitar 1678,45 kg gaya).

Artinya, apa pun yang masuk ke dalam rahang buaya air asin akan mengalami tekanan yang parah.

Ada dua pesaing yang mungkin bisa mengalahkan kekuatan gigitan buaya air asin. Masalahnya, kekuatan gigitan mereka belum pernah diukur karena hewan-hewan ini adalah predator air.

Jika benar, kekuatan gigitan terkuat adalah paus orca (Orcinus orca), yang diperkirakan mencapai 84.516 newton (8618,23 kg gaya) oleh Dutch Shark Society.

Di posisi berikutnya adalah kekuatan gigitan hiu putih besar (Carcharodon carcharias) sekitar 18.000 newton (1835,49 kg gaya) yang diperkirakan oleh model komputer dalam penelitian 2008 yang diterbitkan di Journal of Zoology.

Hewan purba

Sementara itu dari dunia purba, di antara hewan-hewan yang telah punah, gigitan Tyrannosaurus rex (T. rex) mungkin pernah menjadi legenda dengan kekuatan gigitan mencapai 35.000 newton (3569 kg gaya).

Lihat Juga : Pakar Ungkap Alasan T-rex Punya Mata Mungil

Kemudian, ada juga hiu besar Megalodon (Otodus megalodon) dari 15 juta hingga 3,6 juta tahun yang lalu dengan kekuatan gigitan hingga 182.200 newton (18.579.2 kg gaya).

Dari perbandingan tersebut muncul pertanyaan bahwa hiu berarti mengalahkan dinosaurus?

Ahli biologi dan asisten profesor biologi integratif di University of California, Berkeley, Jack Tseng menjelaskan keduanya sulit diadu karena rahang hiu dan dinosaurus memiliki jenis dan jumlah gigi yang berbeda.

Kekuatan gigitan dapat diukur secara langsung atau diperkirakan secara tidak langsung. Hewan yang masih hidup dapat menggigit alat pengukur kekuatan, yang merupakan cara para ilmuwan mengukur gigitan ekstrem buaya air asin.

Untuk hewan hidup yang belum dapat diuji oleh para ilmuwan dengan cara ini, seperti orca dan hiu, kekuatan gigitan didasarkan pada apa yang diketahui tentang struktur, bentuk, dan jenis mangsa yang mereka buru.

Lihat Juga : Hiu Megalodon Gemar Ngemil Hidung Paus Sperma, Kenapa?

Perkiraan kekuatan gigitan hewan yang sudah punah lebih rumit. Tulang rahang yang tersisa dalam tengkorak membuat para peneliti menggunakan simulasi komputer untuk membuat ulang otot-otot rahang yang telah lama membusuk.

Lebih lanjut, beberapa karakteristik termasuk kekuatan kepala, rahang, dan gigi memainkan peran dalam tingkat kekuatan gigitan hewan. Misalnya, kepala T. rex memiliki kekuatan untuk menghancurkan tulang, tetapi juga memiliki gigi bergerigi seperti pisau.

Namun, menurut seorang profesor dan ketua studi lingkungan di Universitas Tampa di Florida Daniel Huber, ada satu faktor yang mendominasi semua faktor lainnya, yakni ukuran tubuh.

"Ukuran [tubuh] adalah faktor terpenting dalam menentukan kekuatan gigitan," kata Huber, seperti dikutip dari Live Science.

[Gambas:Video CNN]

(lom/lth)

[Gambas:Video CNN]