yoldash.net

Pakar Ungkap Daerah Rawan Petir, Termasuk Balongan Hingga Plumpang

Peneliti BRIN mengungkapkan beberapa wilayah yang rawan petir di Indonesia, termasuk yang jadi basis fasilitas Pertamina.
Ilustrasi. Daerah rawan petir di RI mencakup sejumlah fasilitas Pertamina. (Pixabay/sethink)

Jakarta, Indonesia --

Petir disebut rawan menyambar di wilayah tertentu di Indonesia, termasuk yang menjadi basis fasilitas perminyakan

Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menjelaskan petir banyak menyambar di wilayah selatan Sumatera.

Rentang waktunya adalah malam hari banyak terjadi di laut dan sore di pesisir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Petir lebih banyak terjadi di selatan Sumatera di kondisi malam hari di Selat Malaka," ujar Erma dalam diskusi daring, Jumat (10/3).

ADVERTISEMENT

Selain itu, lanjutnya, petir juga banyak tersebar di pulau Jawa bagian barat hingga ke bagian tengah. Erma pun menggarisbawahi zona kilang minyak di Balongan, Jawa Barat; Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta; dan TBBM Maos, Cilacap, Jawa Tengah.

"Jadi kilang di Balongan, Plumpang, Maos itu berada di region aktivitas petir tertinggi di Indonesia. Itu yang harus disadari," kata Erma.

Pada Maret 2021, kebakaran melanda Kilang Balongan, Indramayu. Hasil investigasi mengungkap itu dipicu oleh sambaran petir. 

Pada November 2021, kebakaran juga melanda tangki 36 T-102 di kilang minyak Pertamina Cilacap. Pada penyelidikan awal, polisi mengungkap dugaan induksi petir sebagai penyebab kebakaran.

Erma bersama rekan peneliti di BRIN kemudian melakukan studi pasca terjadinya kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Hasilnya, dalam 15 hari terakhir petir berkumpul di awan konvaktif yang ada di Pulau Jawa, khususnya di bagian Barat.

Menurut Erma, petir Indonesia kerap muncul pada peralihan musim. Di antaranya pada September hingga November dan Desember hingga Februari.

Kendati demikian menurut Erma perlu dilakukan penelitian lanjutan ihwal karakteristik petir yang ada di Pulau Jawa.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengungkap daerah dengan tingkat sambaran petir paling tinggi adalah Sumatera.

Dari periode April hingga Agustus, sebagian besar daerah Sumatra selalu memiliki tingkat sambaran petir lebih dari 60 ribu CG. CG atau cloud to ground (awan ke tanah) merupakan satuan yang digunakan untuk menghitung kuantitas sambaran petir.

Dosen Sekolah Tinggi Meteorologi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) Deni Septiadi mengatakan petir merupakan fenomena bahaya meteorologi yang jarang terjadi.

Menurutnya, petir sangat berkaitan dengan distribusi awan konvektif. Maka dari itu, suatu wilayah yang intensitas sambaran petir rendah "bukan berarti aman dari sambaran".

Dia menjelaskan petir adalah representasi awan konvektif matang Cumulonimbus (Cb) yang sudah dikategorikan sebagai badai petir. Puncak awannya terdiri dari partikel solid es kristal dan batu es dengan temperatur di bawah minus 40 derajat Celcius.

Dalam beberapa kasus badai petir sel tunggal di Indonesia bahkan suhu puncak awannya bisa mencapai minus 85 derajat Celcius.

[Gambas:Video CNN]

(can/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat