yoldash.net

Plate Soal STB Biang Keladi Kebakaran di Cengkareng: Itu Hoaks

Menkominfo, Johnny G. Plate menyebut kabar STB yang jadi biang keladi kebakaran di Cengkareng hoaks.
Menkominfo, Johnny G. Plate membantah STB jadi penyebab kebakaran di Cengkareng, Sabtu (17/12) dinihari WIB. (CNN Indonesia/Loamy N)

Jakarta, Indonesia --

Mentri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate membantah perangkat Set Top Box (STB) jadi biang keladi kebakaran yang terjadi di Cengkareng, Jakarta Barat. Ia mengklaim pemberitaan itu hoaks alias palsu.

"Salah beritanya, tidak ada STB yang meledak di Indonesia ini, yang ada adalah korsleting," kata Plate di sela acara Launching Indeks Masyarakat Digital Indonesia 2022, Selasa (20/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, kebakaran terjadi di bangunan rumah warga lantai dua di Taman AA Cengkareng, Jakarta Barat pada Sabtu (17/12). Sebanyak 16 unit mobil damkar dan 80 personel dikerahkan ke lokasi hingga api bisa dipadamkan pada pukul 01.25 WIB.

ADVERTISEMENT

"Dugaan penyebab dari ruang tamu, diduga dari STB TV (meledak)," ujar Kepala Dinas Sektor Tambora pada Sudin Penanggulangan dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Barat Joko Susilo seperti dikutip dari Detik.com.

Berbeda dengan Joko, Plate mengatakan, penyebab kebakaran bukan dari STB melainkan kualitas listrik. Menurut Plate, kesalahan pada arus listrik akhirnya berdampak kepada perangkat yang terhubung dengan itu. 

"Kulkasnya termasuk (terhubung) tentunya STB yang terhubung ke TV. Jadi itu berita hoaks ya," kata Plate.

Bantahan soal STB bisa meledak juga pernah disampaikan Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kementerian Komunikasi dan Informatika, Geryantika Kurnia. Ia menanggapi video viral yang menyebut STB meledak menewaskan tiga orang di Cikande, Tangerang, awal Desember lalu.

"Saya sampaikan ke teman-teman kemarin viral set top box meledak, set top box berbahaya. Nah, jangan percaya isu-isu itu. Ternyata saat kita investigasi, ternyata bukan set top box-nya yang rusak atau meledak," kata dia, dikutip dari detikcom.

"Tapi, penggunaan listriknya. Ada satu konektor hampir dipakai 6-7 [perangkat], itu kan bahaya. Ketika dicek set top box-nya itu enggak ada masalah. Jadi, kalau ada isu-isu [STB meledak] itu dicek dulu," lanjutnya.

STB sendiri merupakan perangkat elektronik tambahan agar TV analog bisa mendapatkan siaran TV digital. Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp150 hingga Rp500 ribuan.

Usai penetapan Analog Switch Off (ASO) alias suntik mati siaran TV analog, sejumlah masyarakat memburu perangkat STB agar bisa tetap menonton siaran TV secara gratis. Namun masyarakat diimbau agar tak sembarangan membeli STB.

Masyarakat yang ingin membeli STB bisa mengecek perangkat yang sudah tersertifikasi di halaman e-sertifikasi Kominfo. Persyaratan teknis TV digital dan STB sendiri sudah diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 Tahun 2019, yang ditandatangani pada 28 Juni 2019.

Untuk memudahkan masyarakat membeli set top box tersertifikasi Kominfo akan ada tanda khusus di kemasan perangkat, yakni logo DVB T2, tulisan Siap Digital, dan gambar maskot Modi.

[Gambas:Video CNN]

(can/lth)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat