yoldash.net

CIA Tiru Jurassic Park, Ingin Bangkitkan Lagi Hewan Purba yang Punah

CIA telah meminta pendanaan untuk proyek membangkitkan lagi hewan yang punah seperti mammoth. Tekniknya tiru Jurassic Park?
Fosil mammoth, leluhur gajah yang hidup ribuan tahun lalu di Bumi. (Foto: SAUL LOEB / AFP)

Jakarta, Indonesia --

Dinosaurus bangkit kembali di film Jurassic Park berkat teknologi kloning DNA yang tersimpan di nyamuk purba yang membeku. Bisakah teknologi yang sama diterapkan di dunia nyata?

Melansir LiveScience, hal itu kini berupaya dilakukan Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA). Mereka mendanai riset untuk membangkitkan lagi hewan-hewan yang punah antara lain mammoth berbulu.

CIA lebih dahulu meminta dana kepada perusahaan investasi, In-Q-Tel. Mereka lalu memberikan dana itu kepada perusahaan teknologi yang berbasis di Texas, Colossal Biosciences.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut perusahaan itu, tujuan perusahaan tersebut adalah "melihat mammoth berbulu berkeliaran di daerah tundra sekali lagi". Demi ha litu, Colossal menggunakan rekayasa genetika -menggunakan teknologi untuk mengedit DNA organisme.

Selain mammoth berbulu, Colossal juga berniat membangkitkan lagi macan Tasmania yang punah di sekitar tahun 1930an. Bagi CIA, membangkitkan hewan-hewan itu bukanlah misi utama mereka.

ADVERTISEMENT

CIA ingin melihat teknologi rekayasa genetika itu berhasil atau tidak."Secara strategis, ini bukan soal para mammoth berbulu melainkan soal kemampuan (teknologi rekayasa, red)" kata pejabat senior In-Q-Tel.

Sepintas, tindakan membangkitkan lagi hewan yang punah terdengar seperti fiksi. Tidak ada cara yang mungkin untuk membangkitkan mammoth berbulu seperti ribuan tahun yang lalu.

Namun dengan teknologi edit DNA, para ilmuwan bisa memasukkan karakteristik tertentu kepada sekuens DNA gajah modern. Alhasil, secara genetika, gajah-gajah itu mirip dengan para mammoth berbulu tersebut.

Nantinya, hewan hasil rekayasa ini tak terlihat seperti mammoth. Boleh jadi, tampilannya seperti gajah modern, namun dengan karakter mirip mammoth berbulu.

Menurut unggahan In-Q-Tel, investasi terhadap proyek ini akan membantu pemerintah AS "mengatur etika dan standar teknologi" untuk rekayasa genetika dan menjaga AS tetap unggul dari negara-negara lain yang tertarik.

Di sisi lain, usaha membangkitkan kembali hewan yang punah bukan tanpa kritik. Melansir Gizmodo, kritik dilontarkan berkaitan dengan habitat hewan-hewan itu yang sudah tak ada lagi.

Selain itu, ketimbang menghabiskan dana membangkitkan hewan yang punah, bakal lebih baik untuk menghabiskan dana melindungi satwa-satwa yang terancam punah. Akan tetapi, para pendukung proyek ini menyebut, dua hal tersebut merupakan hal yang berbeda.

Selain itu, pendiri Colossal, George Church mengatakan, misi membangkitkan mammoth bukan sekadar untuk gaya-gayaan. Menurutnya, hal ini bisa membantu mengobati virus herpes di antara gajah Asia.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat