yoldash.net

Ahli Temukan Jejak Opium dari Zaman Kuno di Israel, Bukan untuk Mabuk

Para arkeolog menemukan jejak opium pada beberapa tembikar berusia 3500 tahun di Israel. Untuk apa?
Para ahli menemukan penggunaan opium di zaman kuno pada sebuah tembikar berusia 3500 tahun. Foto: AFP/AHMAD GHARABLI

Jakarta, Indonesia --

Bukti penggunaan opium pada zaman kuno ditemukan di situs pekuburan Israel tengah. Situs itu diduga berasal dari Abad ke-14 tepatnya di akhir Zaman Perunggu.

Melansir Live Science, residu narkotika itu ditemukan pada lebih dari setengah lusin tembikar berusia 3500 tahun. Lokasi pekuburan itu sendiri berada di Tel Yehud, di luar kota Tel Aviv, di sebuah wilayah yang dahulunya bernama Kanaan.

Para arkeolog dari Israel Antiquities Authority dan Weizmann Institute of Science menemukannya saat ekskavasi di tahun 2012. Namun mereka baru menemukan tembikar dengan residu opium itu pada ekskavasi ulang 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :

Tembikar itu ditemukan bersama dengan sisa tulang-belulang seorang pria yang diperkirakan meninggal dunia pada usia 40 atau 50 tahun. Para ahli mengetahui adanya residu narkotika setelah melakukan pengujian kimiawi.

ADVERTISEMENT

Mereka menguji 22 tembikar dan menemukan ada delapan tembikar yang bermuatan residu obat-obatan adiktif. Dari beberapa tembikar yang terindikasi positif, beberapa di antaranya terlihat mirip dengan bentuk dari kapsul yang dibalik.

Beberapa dari tembikar itu diimpor dari kepulauan Siprus, yang berlokasi di barat Tel Yehud. Para ahli mencatat, pita tanah liat yang berada di leher tembikar itu dan dekorasi berbeda lainnya punya kaitan dengan tembikar dari daerah tersebut.

Menurut jurnal Nature, bunga opium "terlihat dari paling tidak pertengahan dari milenium keenam di Mediterania. Tumbuhan itu tumbuh secara alami lalu dipanen oleh komunitas Neolitik.

"Ada hipotesis pada tahun 2017 bahwa karena beberapa kendi terlihat seperti bunga, mungkin saja mereka mengandung opium," kata Vanessa Linares, salah satu yang menulis jurnal tersebut.

"Kami menemukan bahwa memang benar demikian dan opium ada di beberapa kendi tersebut," ujar kandidat doktor dari Tel Aviv University tersebut.

Linares menduga, opium tersebut digunakan oleh para pendeta Sumeria untuk mencapai level spiritual yang lebih tinggi.

"Menurut beberapa jejak tertulis, kita melihat para pendeta Sumeria menggunakan opium untuk mencapai level spiritual yang lebih tinggi. Sementara bangsa Mesir mengalokasikan opium untuk para prajurit dan pendeta, mungkin bukan hanya untuk efek psiko aktif melainkan proses medis karena opium mengandung morfin yang berguna untuk rasa sakit," ujarnya.

"Mungkin pula ada penawaran untuk ara dewa dan mereka berpikir, orang yang telah meninggal akan membutuhkannya di akhirat sana. Saya kira, kita bisa membuat banyak spekulasi mengapa ada opium," kata Linares mengakhiri.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat