yoldash.net

Berisik Soal Kiamat? Cek Waktu 'Kehancuran' Bumi ala Sains

Para ahli membuat Doomsday Clock untuk menandakan seberapa dekat Bumi dengan kiamat.
Jam kiamat dibuat para ahli sebagai pengingat seberapa dekat bumi dengan kiamat. Foto: Getty Images via AFP/MARK WILSON

Jakarta, Indonesia --

Isu tentang kiamat selalu menarik untuk diperbincangkan, dan bahkan ramalan soal kiamat beberapa kali muncul ke publik. Namun seberapa dekat dunia ini dengan kiamat?

Mengutip laman University of Chicago, organisasi non-profit The Bulletin membuat sebuah jam imajiner bernama Doomsday Clock atau Jam Kiamat yang menunjukkan seberapa dekat Bumi dengan kiamat.

Jam ini hadir untuk mengingatkan umat manusia akan bahaya yang harus dihadapi jika ingin bertahan hidup di planet Bumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasihat Senior Buletin Ilmuwan Atom Kennette Benedict menyebut jam kiamat merupakan desain yang memperingatkan publik tentang seberapa dekat Bumi dengan kiamat jika melihat potensi bahaya yang mungkin terjadi di planet ini.

Pada Januari 2022, Dewan Sains dan Keamanan Buletin Ilmuwan Atom (BAS) yang beranggotakan ilmnuwan nuklir serta sejumlah pakar lain menetapkan Jam Kiamat pada 100 detik hingga tengah malam.

ADVERTISEMENT

Pada saat itu, mereka menyebut Ukraina sebagai titik nyala potensial dalam lanskap keamanan internasional yang semakin tegang.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa cara paling mungkin untuk membuat senjata nuklir digunakan adalah melalui eskalasi yang tidak diinginkan atau tidak disengaja dari konflik konvensional.

Dilansir dari laman The Bulletin, invasi Rusia ke Ukraina disebut telah menghidupkan skenario buruk ini, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam untuk meningkatkan tingkat siaga nuklir dan bahkan penggunaan pertama senjata nuklir jika NATO turun tangan untuk membantu Ukraina.

Faktor kunci ini yang lantas membuat para ilmuwan menyatakan 100 detik hingga tengah malam pada Jam Kiamat 2022.

Angka 100 detik pada Jam Kiamat sendiri belum berubah sejak 2020. Namun kala itu angka 100 detik muncul sebagian besar karena disfungsi pemerintah di seluruh dunia dalam menangani ancaman global.

Kemudian pada 2021 angka ini tidak berubah dikarenakan penanganan yang buruk pada pandemi Covid-19.

Sebelum 2020, jarum jam paling dekat ke tengah malam adalah dua menit, yakni pada 1953. Angka tersebut muncul setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet masing-masing menguji senjata termonuklir pertama mereka.

Kemudian waktu paling dekat lain adalah pada 2018, yang sebagian besar disebabkan oleh risiko nuklir dan meningkatnya ancaman perubahan iklim.

Lebih lanjut, jarum Jam Kiamat yang menunjukkan waktu lebih dekat dengan tengah malam menandakan kondisi Bumi semakin "berbahaya", dan semakin dekat pula manusia dengan kiamat atau kepunahan.

Dewan yang menentukan posisi jarum terdiri dari ilmuwan dan pakar dengan pengetahuan mendalam tentang teknologi nuklir dan ilmu iklim, yang sering memberikan saran ahli kepada pemerintah dan lembaga internasional.

Para anggota dewan ini juga berkonsultasi secara luas dengan rekan-rekannya di berbagai disiplin ilmu dan juga mencari pandangan dari Dewan Sponsor Buletin, yang mencakup 13 Peraih Nobel.

(lom/lth)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat