yoldash.net

Aksi Borgol Ilmuwan di AS Tuntut Hentikan Pendanaan Energi Fosil

Ahli mengklaim sudah menyampaikan aspirasi ini selama 16 tahun terakhir, namun selalu mendapat tekanan dari pemerintah.
Ilustrasi. Ilmuwan menggelar aksi borgol tangan menuntut bank tidak lagi mendanai eksplorasi energi fosil. (Foto: iStockphoto/Milan Markovic)

Jakarta, Indonesia --

Sejumlah ilmuwan menggelar aksi demonstrasi di JP Morgan Chase Bank, Los Angeles, Amerika Serikat. Aksi mereka menuntut bank untuk tidak lagi mendanai eksplorasi energi fosil.

Aksi mereka didukung 1.000 ilmuwan dari 25 negara. Ilmuwan yang tergabung dalam aksi demo itu di antaranya peneliti pengolah data Jet Propulsion Laboratory NASA, Peter Kalmus.

Ia bersama sejumlah ilmuwan proyek asosiasi di UCLA's Joint Institute for Regional Earth System Science & Engineering, berdemo di luar kantor cabang bank tersebut dengan mengikat rantai tangan di pintu bank.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melakukan pembangkangan sipil di JP Morgan Chase Bank, yang dari semua bank di dunia, adalah bank yang paling banyak mendanai proyek bahan bakar fosil," kata Kalmus mengutip Unilad, Kamis (4/8).

Menurut para demonstran menilai sektor industri yang memanfaatkan energi fosil sudah meningkatkan suhu global.

ADVERTISEMENT

"Saya di sini karena para ilmuwan tidak didengarkan. Saya bersedia mengambil risiko untuk planet yang indah ini, untuk putra-putra saya. Dan kami telah mencoba memperingatkan kalian selama beberapa dekade bahwa kami sedang menuju bencana besar," ucap Kalmus.

Lebih lanjut ia mengatakan penggunaan bahan bakar itu akan memperburuk kondisi alam. Ia pun mengajak setiap golongan masyarakat peduli lingkungan.

"Ini untuk semua anak di dunia, semua anak muda, semua orang masa depan. Ini jauh lebih besar dari kita semua," tuturnya.

Aksi para ilmuwan itu pun mendapat penolakan dari kepolisian setempat. Kalmus ditangkap bersama dengan seorang fisikawan, seorang insinyur dan seorang guru sains karena dianggap mengganggu ketertiban.

Kalmus mengklaim sudah menyampaikan aspirasi ini selama 16 tahun terakhir, namun selalu mendapat tekanan dari pemerintah.

"Saya pikir itu sepadan dengan risiko karier kita untuk mencoba dan menyadarkan publik tentang apa yang terjadi pada planet kita," kata dia.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat