yoldash.net

Bercinta di Luar Angkasa Mustahil, Mengapa?

Bercinta menjadi hal yang manusiawi. Namun hal itu ternyata tidak bisa dilakukan di luar angkasa.
Bercinta tidak bisa dilakukan di luar angkasa. Mengapa demikian? Foto: istockphoto/PeopleImages

Jakarta, Indonesia --

Bercinta merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari peradaban manusia. Perkembangan peradaban manusia hingga ke luar angkasa turut menyeret aktivitas ini menjadi topik perbincangan.

Lingkungan mikrogravitasi di luar angkasa disebut akan menyulitkan aktivitas bercinta, dan membuat aktivitas ini tidak nyaman. Salah satu yang mungkin mengganggu adalah ritme sirkadian, atau jam internal yang mengatur proses penting dan fungsi tubuh.

Ritme sirkadian yang terganggu oleh proses penerbangan pesawat antariksa akan memberikan dampak fisik dan mental bagi para astronaut. Selain itu, ritme sirkadian juga dapat berdampak bagi kesehatan seksual astronaut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, perjalanan luar angkasa juga melibatkan paparan radiasi yang dapat melebihi batas normal. Hal ini membuat para astronaut pria kehilangan kadar hormon testosteron dalam tubuh yang menyebabkan hilangnya keinginan untuk melakukan aktivitas seksual.

ADVERTISEMENT

Partikel subatom dan paparan radiasi yang bergerak sangat cepat juga dapat menghantam DNA manusia dan menyebabkan kerusakan. Kerusakan yang ditinggalkan dapat mengubah instruksi genetik yang mengarah ke kanker atau mutasi genetik yang dapat diturunkan ke anak-anak, sehingga hamil setelah bercinta di luar angkasa cukup berisiko, seperti dikutip Five Thirthy Eight.

Beda halnya dengan Bumi yang dilindungi dari lebih 99 persen radiasi ini oleh atmosfer dan medan magnet planet kita. Medan magnet juga memberikan beberapa perlindungan di orbit Bumi.

Bercinta di lingkungan bebas gravitasi juga menyebabkan semua cairan, seperti keringat, kelembapan vagina, dan air mani menumpuk dan melayang di sekitar kabin, membuat lingkungan tersebut menjadi tidak nyaman.

Dilansir dari Odyssey Magazine, NASA, Badan Penerbangan dan Antariksa AS menegaskan tidak ada manusia yang pernah berhubungan seks di luar angkasa, dan astronot Amerika sering menghindari subjek tersebut.

Lebih lanjut, penelitian tentang reproduksi di luar angkasa berjalan lambat dan kekurangan dana. Penelitian yang dimulai 50 tahun lalu ini menemukan setidaknya lima spesies, mulai dari amuba hingga tikus telah melalui percobaan reproduksi saat berada di orbit, tetapi manusia belum pernah.

Penelitian reproduksi untuk manusia di luar angkasa disebut akan memakan banyak biaya, terutama investasi pada kesehatan para astronaut. Sebuah laporan Akademi Nasional 2014 menyarankan NASA untuk memberikan lebih banyak sumber daya untuk merawat, dan memantau, kesehatan pensiunan astronot.

"Percaya atau tidak, tidak ada kebijakan untuk perawatan kesehatan seumur hidup bagi astronot," kata Jeffrey Kahn, direktur Institut Bioetika Johns Hopkins Berman dan ketua komite yang menulis laporan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat