Menristekdikti Kenang Habibie Sebagai Sosok Inovatif
![Menristekdikti Kenang Habibie Sebagai Sosok Inovatif Menristekdikti Mohammad Nasir mengenang mendiang Presiden RI ketiga Bacharudin Jusuf Habibie sebagai sosok yang sangat inovatif dan inspiratif.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2016/05/31/1451fe02-89a4-48d1-b6c2-ff6a49422090_169.jpg?w=650&q=90)
Jakarta, Indonesia -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengenang mendiang Presiden RI ketiga Bacharudin Jusuf Habibie sebagai sosok yang sangat inovatif dan inspiratif.
Nasir mengenang sosok Habibie berkontribusi mendorong kemajuan bangsa. Ia mengatakan Habibie yang dikenal lewat temuannya mengatasi keretakan pesawat menjadikan teknologi bangsa Indonesia diperhitungkan di tingkat dunia.
"Beliau menjadikan teknologi bangsa Indonesia disegani di tingkat dunia serta terus menerus menekankan pentingnya penguasaan Iptek untuk kemajuan bangsa Indonesia," kata Nasir dalam keterangan resmi yang diterima Indonesia.com, Kamis (12/7).
Nasir mengungkapkan bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh terbesarnya dengan kepulangan Habibie ke 'keabadian'.
Habibie yang juga sempat menjabat sebagai Menristekdikti periode 1978 - 1998, meninggal Rabu, 11 September 2019 di RSPAD Gatot Soebroto dalam usia 83 tahun.
"Selama puluhan tahun Bapak Habibie telah mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia dalam bidang pengembangan Iptek dan Inovasi. Prof BJH adalah sosok yang sangat diidolakan semua kalangan baik dari segi intelektual, jiwa kepemimpinan hingga rasa kasih sayang beliau terhadap keluarga dan sesama manusia," ujarnya.
Nasir melihat Habibie sebagai seorang Presiden, Bapak Teknologi Indonesia, dan sosok intelektual yang sukses membangun paradigma riset dan teknologi yang bisa membangun peradaban Indonesia.
"Hampir setiap Ibu menginginkan anaknya menjadi pintar seperti bapak Habibie," katanya.
Sebelumnya Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB di usia 83 tahun. Habibie sebelumnya dirawat di ruang Cerebro Intensive Care Unit (CICU) Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat sejak 1 September 2019.
Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof. dr. Azis Rani melalui keterangan resmi pada Senin (9/9) menyebutkan selama dirawat Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
[Gambas:Video CNN] (jnp/evn)
Nasir mengenang sosok Habibie berkontribusi mendorong kemajuan bangsa. Ia mengatakan Habibie yang dikenal lewat temuannya mengatasi keretakan pesawat menjadikan teknologi bangsa Indonesia diperhitungkan di tingkat dunia.
"Beliau menjadikan teknologi bangsa Indonesia disegani di tingkat dunia serta terus menerus menekankan pentingnya penguasaan Iptek untuk kemajuan bangsa Indonesia," kata Nasir dalam keterangan resmi yang diterima Indonesia.com, Kamis (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habibie yang juga sempat menjabat sebagai Menristekdikti periode 1978 - 1998, meninggal Rabu, 11 September 2019 di RSPAD Gatot Soebroto dalam usia 83 tahun.
ADVERTISEMENT
Nasir melihat Habibie sebagai seorang Presiden, Bapak Teknologi Indonesia, dan sosok intelektual yang sukses membangun paradigma riset dan teknologi yang bisa membangun peradaban Indonesia.
"Hampir setiap Ibu menginginkan anaknya menjadi pintar seperti bapak Habibie," katanya.
Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof. dr. Azis Rani melalui keterangan resmi pada Senin (9/9) menyebutkan selama dirawat Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
[Gambas:Video CNN] (jnp/evn)
Terkini Lainnya
Kemenkominfo Sebut Habibie Tokoh Panutan di Bidang Teknologi
BPPT: Jasa Habibie Hasilkan Inovasi Demi Kemajuan Industri
12 Situs Alternatif Pengumuman SBMPTN 2018
NasDem Beri Surat Rekomendasi Ilham Habibie Maju Pilgub Jabar 2024
JK Sebut Belum 10 Tahun Demokrasi RI Bermasalah, Singgung Soal Dinasti
Prabowo Lanjutkan Misi Habibie Buat Pesawat di Dalam Negeri
Chairul Tanjung Sebut Semua Presiden RI Punya Kontribusi Luar Biasa