yoldash.net

Peneliti Ungkap Fakta Lukisan Batu Tertua Ada di Kalimantan

Peneliti mengungkap fakta di balik temuan lukisan batu di Kalimantan lantaran dulunya di zaman es, Pulau Kalimantan dan Sulawesi menyatu dengan Pulau Sunda.
Lukisan gua di Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur. (Foto: Arkenas/Kinez Riza)

Jakarta, Indonesia -- Arkeolog Universitas Indonesia, Cecep Eka Permana, menjelaskan alasan ditemukannya lukisan batu di Kalimantan dan Sulawesi. Menurut Cecep, kedua pulau tersebut bersama Sumatera dan Jawa dulunya di zaman es menyatu dengan Pulau Sunda atau disebut Sundaland.

Cecep menerangkan di masa itu, orang Mongoloid bisa menjelajah ke arah timur hingga berakhir di benua Australia yang saat itu masih menyatu dengan Papua. Fakta tersebut diperoleh arkeolog dari bukti-bukti adanya migrasi manusia dari Sundaland ke Australia melalui Maluku.

"Wajar Kalimantan itu [memiliki lukisan cadas] lebih tua daripada yang di Selawesi Selatan, karena dulunya kan ada di masa 10 ribu tahun itu [Kalimantan] masih menyatu dengan daratan Sundaland itu. Lalu [orang] menyebrang ke Sulawesi Barat lalu Selatan lalu ke Tenggara. Itu kelihatan kronologinya. Kalau Kalimantan lebih tua itu wajar," terang Cecep kepada Indonesia.com melalui sambungan telepon pada Jumat (9/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, penemuan lukisan batu di dalam gua ini tak bisa secara mudah menjelaskan bahwa manusia dari Afrika terlebih dahulu bermigrasi ke Sundaland sebelum ke Eropa. Migrasi manusia terjadi pada waktu yang jauh lebih lama dari penggambaran karya di batu ini.

Sejauh ini, Cecep menerangkan tidak ada bukti tang seca langsung menjelaskan bahwa manusia dari Afrika bermigrasi langsung ke Jawa. Namun ada bukti bahwa manusia di Jawa merupakan salah satu yang tertua.

ADVERTISEMENT

"Dalam konteks gambar tadi kelihatannya juga berlaku seperti itu juga. Bahwa dalam segi umur itu kita lebih tua dibanding yang ada di Eropa. Tapi itu baru sample beberapa ya yang sampai saat ini kalau kita menggunakan temuan-temuan yang ada itu di Kalimantan, Sulawesi, Perancis. Baru tiga titik itu sedangkan kalau uamh di Spanyol dan Australia itu beda cara penanggalannya," kata dia.

Pekan ini, tim peneliti gabungan dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Griffith University, Australia mengungkap penemuan lukisan hewan abstrak yang menggunakan batu tertua di dunia yang berada di Semenanjung Sangkulariang-Mangkalihat, Kalimantan Timur. Seni lukis batu tersebut diperkirakan berusia lebih tua dari lukisan lain yang ditemuid di Sulawesi, Perancis, dan Spanyol yang sebelumnya mendapat predikat sebagai yang tertua.

Setidaknya, Cecep mengatakan dua penemuan tersebut menunjukkan adanya perkembangan peradaban manusia di Indonesia yang diawali di Kalimantan dan Sulawesi. Dilihat dari waktunya, tim peneliti memperkirakan lukisan di Kalimantan Timur berusia 40 ribu tahun, sementara lukisan tertua kedua berada di Sulawesi dengan umur sekitar 39.900 tahun.

"Kalau dari segi migrasi kita masih menunggu bukti-bukti fisik dari fosilnya atau temuan rangka dan lain yang membuktikan bahwa ada arus migrasi itu ditemukan dari Afrika ke arah selatan. Kalau mau melihat itu ya bisa saja dari arah yang lain," ujarnya.

Sebelumnya, peneliti yang melakukan penanggalan lukisan gua di  Semenanjung-Mangkalihat memberikan pendapat serupa. Menurut mereka, gambar-gambar yang mereka temukan menunjukkan bahwa penggambaran dilakukan saat zaman es ketika Sundaland masih ada. (kst/evn)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat