yoldash.net

Tak Ada yang Sempurna, Termasuk Jerman yang Medioker

Jerman yang kini tengah berada di level semenjana masih mencari cara kembali sempurna layaknya tim-tim favorit juara.
Jerman menampilkan kekuatan yang terlihat gres di Euro 2024. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, Indonesia --

Tak ada sesuatu yang benar-benar sempurna di dunia ini termasuk timnas Jerman yang pernah begitu digdaya dan kini masih mencari cara untuk mengembalikan nama baik di Euro 2024.

Jerman akan berhadapan dengan Swiss pada laga terakhir fase grup. Sebenarnya Manuel Neuer dan rekan-rekan sudah mengantongi tiket ke babak 16 besar, namun Die Mannschaft sedang mencari kesempurnaan demi modal mengibarkan kejayaan.

Andaikata tak jadi tuan rumah pada Euro 2024, Jerman belum tentu jadi unggulan dan tergabung di pot 1. Dalam kurun beberapa tahun terakhir, Jerman kehilangan sentuhan di dalam lapangan. Akrab dengan kekalahan dan terasing dari podium.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menjadi juara dunia untuk kali keempat pada 10 tahun silam, Jerman mengalami penurunan tren. Tak ada gelar lagi dalam pentas-pentas akbar setelah Piala Dunia 2014. Bahkan hasil yang didapat cenderung memalukan. Mentok di fase grup Piala Dunia 2018 dan 2022, serta 16 besar Piala Eropa 2020. Hanya semifinalis Euro 2016 yang bisa dibilang 'mendingan'.

ADVERTISEMENT

Kini angin segar tengah dirasakan timnas Jerman dan pendukungnya. Setelah kering gelar dan gersang prestasi, ada sinyal kebangkitan di kandang sendiri. Menang 5-1 atas Skotlandia dan mengalahkan Hungaria 2-0, Jerman bak menapaki tangga juara.

Mencetak tujuh gol dari dua laga, Jerman menjadi tim paling produktif di Euro 2024. Menarik pula melihat daftar pencetak gol anak asuh Julian Nagelsmann karena tujuh gol dibuat enam pemain berbeda. Tanda positif bahwa Jerman bisa mencetak gol lewat siapapun, tanpa bergantung pada satu pemain.



Pertandingan melawan Swiss bisa menjadi penegasan. Jika berakhir dengan kemenangan, maka Jerman bisa mendapat afirmasi soal status unggulan yang lama hilang. Sedangkan seri melawan Swiss adalah tanda Jerman belum boleh pongah. Yang bahaya adalah apabila kalah dari La Nati, itu berarti Jerman masih belum beranjak dari level medioker yang belakangan begitu menempel.

Rasa-rasanya Jerman akan kembali mengulang rumus yang sama seperti dalam dua laga awal yakni bermain menyerang. Swiss harus siap mengantisipasi permainan Jerman jika tak mau kocar-kacir seperti Skotlandia.

Nagelsmann yang menganut aliran gabungan taktik menyerang dan pressing dari segala sisi bakal membuat lawan kerepotan jika tak memiliki ketenangan dan pemain kunci yang bisa mengubah keadaan. Apakah Swiss bisa bermain tenang dan punya sosok game changer?

Temukan jawabannya di halaman selanjutnya>>>

Perjudian Yakin di Swiss dan Ambisi Besar Jerman

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat