yoldash.net

Spalletti Sebut Italia Lemah dan Terlalu Panik Saat Lawan Spanyol

Usai laga, Pelatih Italia Luciano Spalletti mengatakan timnya terlihat lemah dan panik saat melawan Italia sehingga terus terkekang dan kalah.
Kiper Italia Gianluigi Donnaruma tampil gemilang di bawah mistar gawang walau timnya kalah dari Spanyol dengan skor tipis 0-1. (REUTERS/Kacper Pempel)

Jakarta, Indonesia --

Timnas Italia menelan kekalahan tipis 0-1 karena gol bunuh diri saat melawan Spanyol di laga lanjutan atau matchday 2 Grup B Euro 2024, Jumat (21/6) dini hari WIB. Pelatih Italia Luciano Spalletti mengatakan Spanyol bisa menang karena anak-anak asuhnya terlalu terkekang.

Italia bisa saja mengalami kekalahan lebih telak dari Spanyol seandainya tidak ada Gianluigi Donnarumma di bawah mistar gawang Gli Azzuri itu.

Spalletti pun menjelaskan hasil evaluasi sehingga timnya bisa kalah dari Spanyol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami lemah banget malam ini. Itulah alasan utama hal ini terjadi. Kami perlu menyelesaikan masalah, namun alasan utama kami kesulitan adalah karena kami lesu," kata Spalletti usai laga seperti dikutip dari laman UEFA Euro 2024.

"Spanyol adalah sebuah tim [hebat] malam ini, dan kami tidak bisa menjadi sebuah tim [yang satu kesatuan]. Mereka pantas memenangkan pertandingan. Kami tidak pernah bermain, selain hingga 20 menit terakhir," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Bicara apa yang salah dalam laga melawan Spanyol, Spalletti mengatakan Alessandro Bastoni dkk juga terlalu panik.

"Kami terlalu panik, terutama ketika mencoba memainkan bola melewati pertahanan mereka.Saat kami merebut bola, kami kesulitan mempertahankan penguasaan; ketika mereka merebut bola kembali, kami yang kesulitan mendapatkannya lagi," tutur Spalletti.

"Kami kesulitan dengan serangan balik mereka, tapi kami juga membuat beberapa kesalahan sederhana dalam beberapa umpan sederhana, dan Anda tidak boleh melakukan itu," sambungnya.

Menurutnya karena terus menerus terkekang, skuad Italia tak pernah mampu memperkecil jarak, dan Spanyol lebih banyak menimbulkan masalah ke gawang mereka.

"Begitulah jadinya, kami akhirnya membiarkan Spanyol yang mendominasi, kemudian mendapatkan [kemenangan] dengan nyaman," ujar Spalletti.

Selanjutnya, Spalletti ingin membuat anak-anak asuhnya bangkit dan bisa merebut tiket lolos ke 16 besar di matchday 3 melawan Kroasia.

"Kami perlu menjaga penguasaan bola seperti yang kami lakukan di laga sebelumnya [menang atas Albania]. Kami perlu untuk menjaga bola dan mencoba untuk memainkannya. Itulah satu-satunya cara untuk menang," kata eks juru taktik Napoli itu.

Italia terkepung serangan Spanyol sejak menit-menit awal. Dalam situs resmi Euro 2024, tercatat ada delapan penyelamatan yang dilakukan Italia. Mayoritas dilakukan Donnarumma. Selain kiper PSG itu, Alessandro Bastoni dan Andrea Cambiaso juga melakukan adangan terhadap peluang Spanyol.

Donnarumma harus jatuh bangun mengamankan peluang-peluang yang dimiliki Alvaro Morata, Pedri, dan Fabian Ruiz, baik dari jarak dekat atau jarak jauh. 

Sementara itu, Spanyol tetap konsisten memeragakan permainan menyerang. Perjuangan La Furia Roja akhirnya berbuah manis pada menit ke-55 berkat gol bunuh diri Riccardo Calafiori.

Aktor yang membuat Spanyol unggul adalah Nico Williams lewat umpan dari sisi kiri yang berhasil disundul Alvaro Morata. Donarumma menepis bola sebelum jatuh ke kaki Calafiori dan masuk ke gawang.

Italia berbalik menekan di 15 menit akhir hingga perpanjangan waktu laga untuk mengejar ketinggalan. Namun tak ada gol yang mampu diciptakan hingga peluit panjang berbunyi.

[Gambas:Video CNN]

(kid/kid)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat