yoldash.net

Jakarta, Indonesia --

Kementerian Keuangan memastikan tidak menerbitkan surat utang berdenominasi euro pada tahun ini. Alasannya, karena mata uang negara  tersebut tengah anjlok akibat gejolak yang terjadi di Eropa.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyebutkan saat ini euro bahkan lebih murah dibandingkan dolar AS. Padahal, dalam situasi normal, euro lebih mahal.

"Saat ini euro lagi jelek banget, makanya tahun ini kami tidak menerbitkan euro bond, karena lagi nggak bagus banget," ujarnya dalam media briefing, Jumat (30/9).

Lihat Juga : Ekonom Minta Pemerintah Hitung Ulang Garis Kemiskinan di RI

Hari ini, pada penutupan perdagangan, euro Eropa melemah 0,57 persen terhadap dolar AS. Sebelumnya, pada 12 Juli 2022, euro bahkan setara dengan dolar AS yakni di posisi Rp15 ribuan.

Dengan kondisi inilah, Kemenkeu memutuskan sampai akhir tahun tak akan menarik utang dalam mata uang euro. Sedangkan pada tahun lalu, pemerintah menerbitkan utang berdenominasi euro sebesar US$500 juta dengan tenor 12 tahun.

Lihat Juga : Jubir Airlangga Angkat Suara soal HP Diretas Spyware Israel

Sementara, untuk tahun depan pemerintah masih mempertimbangkan apakah akan menerbitkan utang dalam mata uang euro atau tidak. Situasi di negara tersebut akan terus dipantau.

"Tahun depan masih kita lihat kondisinya. Kami setiap bulan akan melakukan rapat, melihat risiko dan sebagainya," jelas Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan dalam kesempatan yang sama.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/dzu)