DPR Kritik Keras BSSN Buntut Peretasan: Ini Kebodohan Nasional
![DPR Kritik Keras BSSN Buntut Peretasan: Ini Kebodohan Nasional Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengkritik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang dinilai abai hingga terjadi peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDN)](https://akcdn.detik.net.id/visual/2018/01/08/68a62002-7d86-47e0-95d5-190b15ad8a46_169.jpeg?w=650&q=90)
Anggota Komisi I DPR Mayjen Purn TB Hasanuddin mengkritik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang dinilai telah abai hingga terjadi peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDN).
Hasanuddin menganggap itu sebagai kebodohan nasional. Sebab, peretasan dan kebocoran data sering terjadi selama bertahun-tahun.
"Ini sebetulnya kecelakaan atau kebodohan nasional. Karena apa, prihatin. Kita sudah hampir lima tahun ya, bekerja sama, mitra dengan terutama BSSN, dan BSSN, selalu melaporkan ada serangan," kata Hasan dalam rapat di Komisi I DPR, Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Hasan mengungkap data peretasan yang terus berulang namun tak ada perbaikan dari BSSN. Dia mengungkap laporan BSSN soal jumlah peretasan selama 2023 mencapai 1.011.209 insiden peretasan.
ADVERTISEMENT
"Tapi terus aja begitu. Apakah kita hanya akan melaporkan insiden itu, atau melakukan upaya-upaya supaya insiden itu tidak terjadi. Itu yang pertama," katanya.
Kritik juga dilontarkan anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS Sukamta. Menurut dia, peretasan PDN ibarat penumpang pesawat yang menitipkan barang di loker.
Namun, titipan barang tersebut hilang dan namun penyedia jasa justru menyalahkan penumpang. Menurut dia, pemerintah perlu bekerja keras karena berkaitan dengan keamanan nasional.
"Kita perlu bekerja lebih keras karena soal data center ini a matter of cyber national security. Tetangga kita di Singapura ada kebocoran sedikit, keamanan nasional," kata Sukamta.
Komisi I DPR menggelar rapat dengan BSSN dan Kominfo pada hari ini usai terjadi peretasan terhadap Pusat Data Nasional.
Lihat Juga : |
Rapat dihadiri langsung Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Kepala BSSN Hinsa Siburian.
"Komisi I mengadakan rapat ini karena kami mencermati satu pekan terakhir terjadi keresahan di masyarakat menyusul adanya gangguan pada Pusat Data Nasional Sementara, yang disebarkan serangan siber," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.
PDN lumpuh karena diserang peretas. Berdampak pada pelayanan digital di 210 instansi pemerintah. Peretasan terjadi sejak 20 Juni. Pusat data yang berlokasi di Surabaya itu diserang dengan modus ransomware.
Pemerintah belum bisa sepenuhnya memulihkan PDN. Peretas pun meminta tebusan hingga Rp131 miliar.
(thr/bmw)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Banjir Sempat Rendam 35 RT Imbas Hujan Deras Jakarta
-
Dosen Unair Tolak Dokter Asing Dipecat, Kemenkes Tegaskan Tak Terlibat
-
PKB: Ridwan Kamil Tak Punya Nama di Jakarta
-
Israel Evaluasi Gagasan Baru Hamas soal Gencatan Senjata di Gaza
-
Israel Serang Gaza, 28 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
FOTO: Ribuan Warga Palestina Eksodus dari Gaza Selatan
-
FOTO: Geliat Penjualan Peralatan Sekolah Jelang Tahun Ajaran Baru
-
Dukung Produk Lokal, Shopee Perluas Akses UMKM Lewat Platform Inklusif
-
Media Vietnam Soroti Pukulan Telak Usai Kalah 0-5 dari Timnas U-16
-
FOTO: Latihan Inggris Full Senyum Jelang Lawan Swiss
-
Copa America 2024: Messi Cedera, Scaloni Tunggu hingga Batas Akhir
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Terduga Hacker Beri Link Kunci PDNS, Ancam Sebar Data jika Tak Dipakai
-
Brain Cipher Serahkan Kunci Data PDNS Gratis ke Pemerintah
-
FOTO: Urus SIM Pakai BPJS Kesehatan Mulai 1 Juli 2024
-
Pabrik Baterai Modal Indonesia Jadi Pemain Mobil Listrik Global
-
VIDEO: Momen Jokowi Resmikan Pabrik Sel Baterai Hyundai di Karawang
-
Aditya Zoni Benarkan Pernah Talak Yasmine Ow Sebelum Digugat Cerai
-
Misteri Siapa Suami Opah yang Juga Kakek Upin & Ipin
-
Bikin Israel Ketar-ketir, Apa Itu Virus West Nile?
-
Direkomendasikan Banyak Ahli, Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Berapa Km?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso