Kompolnas dan Kementerian PPA Cek TKP Usut Kematian Afif Maulana
![Kompolnas dan Kementerian PPA Cek TKP Usut Kematian Afif Maulana Kompolnas dan Kementerian PPA melakukan pengecekan dan olah TKP kasus kematian Afif Maulana di Jembatan Kuranji di Padang, Sumatera Barat.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2015/03/04/99d91ed2-72da-49c0-9d07-8e7725814c97_169.jpg?w=650&q=90)
Kompolnas dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) melakukan pengecekan dan olah TKP kasus kematian Afif Maulana di Jembatan Kuranji di Padang, Sumatera Barat, Kamis (27/6) dinihari.
Lokasi ini menjadi tempat remaja bernama Afif Maulana (13 tahun) ditemukan tewas mengapung di sungai pada 9 Juni silam. Afif diduga ikut dalam rombongan remaja yang terlibat tawuran menggunakan senjata tajam.
Pengecekan dan olah TKP dilakukan pukul 03.00 WIB, atau sesuai dengan waktu yang sama dengan kejadian. Rombongan Kompolnas dan Kementerian PPA didampingi langsung oleh Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono. Suharyono tampak menjelaskan secara detail detik-detik peristiwa pada dini hari itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suharyono juga menunjukkan titik-titik di mana awal mula Afif Maulana terjatuh hingga memutuskan melompat dari atas jembatan. Setidaknya, ada enam titik bagaimana peristiwa itu terjadi. Kompolnas dan Kementerian PPA mengamati secara seksama.
ADVERTISEMENT
Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto mengungkapkan, timnya sengaja datang ke TKP pada jam kejadian untuk mendapatkan gambaran situasi secara nyata.
"Kami datang ke TKP pada jam kejadian untuk mendapatkan gambaran situasi di TKP, sehingga (saat) kami wawancara dengan saksi, kami sudah punya modal. Biar kami bisa memperdalam nanti wawancara itu, ini sedang berproses," kata Benny kepada wartawan.
Benny menyebut sudah dapat gambaran awal secara langsung kejadian tersebut.
"Setidaknya dengan kami tahu di mana titik korban dengan Adit terjatuh jaraknya berapa. Ketika berbicara kedengaran atau tidak. Tadi tergambar bahwa apa yang dibicarakan (melompat) korban ke Adit itu kedengaran, karena tidak terlalu jauh. Kemudian cahaya, penerangan, kemudian situasi jarak antara jalan dengan lobang bisa tergambar di situ. Beberapa kemudian apakah dia (Afif) terpeleset jatuh ketika mau lompat ke sebelah (jembatan), atau memang sengaja melarikan diri ke sungai, tapi tidak mengira sungai itu tidak ada airnya, atau kering. Sehingga jatuhnya ke batu," jelasnya.
Benny menegaskan pihaknya bersama Polda Sumbar ingin membuka seterang-terangnya peristiwa ini untuk menjawab simpang siur yang beredar. Ketika isu beredar tidak berangkat dari fakta yang tidak bisa dibuktikan, maka akan membuat bingung publik.
"Makanya kami ingin berangkat dari fakta dulu, barulah mana-mana ada kesesuaian atau tidak," kata dia.
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyano mengatakan saat ini sudah ada 49 saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut.
"Sudah sampai 49 saksi kami periksa. 43 dari anggota kami dan sisanya dari masyarakat yang berkaitan, termasuk dari Aditia (remaja yang membonceng korban Afif Maulana)," katanya kepada wartawan di lokasi.
Ia mengakui ada kesalahan prosedur yang dilakukan personil kepolisian saat menangani remaja terduga pelaku tawuran pada malam Afif Maulana meninggal dunia.
"Sudah saya sampaikan dugaannya ada prilaku anggota yang keluar SOP atau keluar dari kewenangan atau melebihi yang seharusnya itu juga sudah kami dalami. Ini yang (kejadian) di Mapolsek Kuranji. Akan kami sampaikan," katanya.
"Dan kami akan menyakinkan kepada seluruh masyarakat, kami konsisten dan menegakkan hukum ini dengan seadil-adilnya. Kalau ada anggota kami yang menyimpang dari kode etik kepolisian, ya demi baik Polri harus ditindak tegas," tegasnya.
(ned/isn)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Eks Direktur JJC Bantah Arahkan Waskita-Acset Menangkan Lelang Tol MBZ
-
Polisi Amankan Dua Pelaku Begal Payudara di Sleman
-
Mayat Wanita Ditemukan di Kontrakan Jaktim, Seorang WNA Sempat Datang
-
Israel Waswas Wabah Virus Mematikan West Nile
-
Pasutri Lansia di Belanda Memilih Jalan Eutanasia untuk Mati Bersama
-
KAI Tambah 8 KA Selama Masa Liburan Sekolah Juli 2024
-
Mayapada Hospital Resmi Kawal Kesehatan Peserta Pocari Sweat Run 2024
-
Bos Garuda Minta Maaf ke Jemaah Haji soal 86 Delay Penerbangan
-
MU Dituding Tak Hormati Ronaldo Usai Gagal Penalti
-
Bellingham Usai Cetak Gol Salto: Terbang dan Rasanya Seperti Ronaldo
-
Daftar Penghargaan Piala AFF U-16 2024: Gholy Pemain Terbaik
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Facebook-Instagram Pakai Data Pengguna Tanpa Izin, Sanksi Menanti
-
PDNS Diretas, Apa Upaya Pemerintah untuk Pulihkan Pelayanan Publik?
-
Pabrik Baterai Modal Indonesia Jadi Pemain Mobil Listrik Global
-
VIDEO: Momen Jokowi Resmikan Pabrik Sel Baterai Hyundai di Karawang
-
FOTO: Indonesia Resmi Punya Pabrik Baterai Terbesar di Asia Tenggara
-
Ian McKellen Yakin Bisa Sembuh Total Usai Insiden Jatuh dari Panggung
-
Jennifer Garner Lelah Bantu Ben Affleck Hadapi Drama dengan JLo
-
Sinopsis Red Swan, Konspirasi di Balik Perselingkuhan Pasangan Elite
-
Tak Selalu Buruk, Apa Saja Efek Terkena AC Setiap Malam?
-
Puisi Couture Untuk Paris Karya Stephane Rolland
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso